Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PT Pusri) akan membangun pabrik terbarunya di Palembang, Sumatera Selatan. Proyek strategis dari anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini bernilai US$ 670.251.271 atau Rp10,52 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.702 per dolar AS. Angka tersebut tidak termasuk IDC.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh menjelaskan Proyek Pabrik Pusri IIIB ini menggunakan sumber pendanaan loan 70 persen dan equity 30 persen. Adapun angka kredit sindikasi senilai Rp 9,317 triliun bersumber dari perbankan nasional, baik itu bank BUMN, seperti BNI, Mandiri, BRI, BTN, BSI maupun bank swasta nasional, seperti BCA serta bank milik daerah, yaitu Bank Sumsel Babel (BSB) serta Bank Jabar-Banten (BJB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami rencanakan proyek ini bisa selesai dalam 40 bulan,” kata Tri, Ahad, 22 Oktober 2023.
Tri bersama stafnya kemarin menggelar acara meet up bersama sejumlah media di Palembang. Di acara tersebut Tri turut menyampaikan rencana groundbreaking pembangunan pabrik Pusri IIIB pada November mendatang di lahan seluas 8,8 hektare di dalam komplek pabrik Pusri Palembang.
Dia menjelaskan pabrik teranyar ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1.350 ton amonia per hari atau 445.500 ton per tahun dan untuk pupuk urea mencapai 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Tri melanjutkan kehadiran pabrik Pusri IIIB ini sebagai komitmen perusahaan untuk menjaga ketersediaan pupuk di seluruh wilayah tanggung jawab penyaluran pupuk Pusri.
“Serta dukungan kami dalam menjaga keberlanjutan industri yang handal dan berdaya saing untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional,”ungkap Tri.