Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hingga sehari setelah banjir melanda kawasan ibu kota dan sekitarnya, PT PLN (Persero) belum dapat menyalakan seluruh gardu distribusi maupun induk yang terdampak banjir. Sampai dengan Kamis, 2 Januari 2020, tercatat masih 2.399 gardu se-Jabodetabek yang dipadamkan sementara oleh PLN karena situasi belum kondusif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari 23.700 gardu distribusi di Jabodetabek, ada 5.010 gardu yang terdampak banjir. Sebanyak 2.524 gardu distribusi di antaranya telah dinyalakan kembali. Sebagai informasi, satu gardu distribusi bisa memasok lebih dari 2 rukun tetangga (RT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN I Made Suprateka mengatakan apabila salah satu dari penyebab pemadaman terjadi, pihaknya akan mematikan gardu distribusi. Artinya, meskipun rumah sudah tidak terendam, tetapi gardu masih terendam, listrik tetap tidak akan dinyalakan.
“Beberapa lokasi pelanggan mungkin sudah surut dan sudah melaporkan ke contact center PLN 123, namun belum menyala. Ini bisa saja karena gardu distribusi yang mengalirkan listrik ke rumahnya masih terendam sehingga belum bisa memasok listrik,” kata Made seperti dikutip dalam rilis, Kamis.
Sebelum menyalakan aliran listrik, PLN akan memastikan jaringan listrik warga sudah kering dan siap untuk dialiri listrik dengan menandatangani berita acara penyalaan bersama perwakilan warga.
Beberapa gardu yang sudah mulai dinyalakan antara lain Joglo, Karang Tengah Permai, Puri Beta Cipadu, Ciledug Indah, Kayumas, Taman Asri Gaga Larangan, Bintaro, Ciputat, Ciracas, Kebun Jeruk, Kramat Djati, Marunda, Pondok Gede dan sebagian di Pondok Kopi, Bulungan, dan Menteng.
Sebaliknya karena tingginya genangan air, beberapa wilayah terpaksa dipadamkan seperti di Jakarta meliputi Pengadegan, Cempaka Putih, Cengkareng, dan Lenteng Agung.
Sementara itu, untuk wilayah Bogor dan Depok yang terpaksa dipadamkan meliputi Jaga Baya, Batu Jajar, Kawasan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Pakansari, Jasinga, Bunar, Cigudeg, Pasirmadang, Kawasan Industri Bogorindo, Pomad, Perum Vila Bogor Indah, Komplek Brimob Kedunghalang, Vila Nusa Indah, dan Bumi Mutiara.
Wilayah Bekasi yang dipadamkan meliputi Perumahan Darmawangsa, Jatimulya, Perumahan Pondok Hijau, Jl. Djuanda, Kel.Margajaya, Perumnas 3 Bekasi, Cipendawa, Bojongmenteng, Bantargebang, Kemang Pratama, Kota Legenda, Perumahan Narogong, Mustika Jaya, Jl. Raya Pekayon, Jl. Lumbu Timur, Jl. Raya Rawalumbu, Duren Jaya Bekasi Timur, Jl. Pangeran Jayakarta, Jl. Inspeksi Kalimalang, Kawasan Gobel Cibitung, Jl. Raya Cibitung, Kota Serang Baru, Jl. Raya Tambun, Wanasari, Taman Rahayu Setu, Perumahan Bekasi Regency, Graha Buana Cikarang, Cikarang Baru, Jababeka, dan Jl. Raya Lemah Abang.
Di Banten, dari total 562 gardu distribusi yang terdampak banjir, kini sudah dilakukan pemulihan sebanyak 248 gardu. "Kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik. Jika memang sudah siap dinyalakan, pasti akan kami nyalakan," Made menjelaskan.
Masyarakat yang wilayahnya mulai tergenang air dihimbau untuk mematikan listrik dari meter circuit breaker (MCB), mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak, dan menaikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman. Apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi contact center 123, aplikasi PLN Mobile, atau kantor PLN terdekat meminta untuk dipadamkan.
Made mengingatkan, setelah banjir surut, semua alat elektronik dan jaringan listrik harus dalam keadaan kering. PLN juga memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman untuk menyalurkan energi listrik.
BISNIS