Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Samuel Sekuritas menyatakan data yang cukup perlu dicermati pelaku pasar yang akan rilis di sesi kedua nanti adalah hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, termasuk data suku bunga acuan BI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian besar ekonom memperkirakan bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Namun, ada juga sebagian, termasuk ekonom Samuel Sekuritas Indonesia yang memperkirakan BI menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin hari ini menjadi 3,75 persen," dikutip dari keterangan tertulis Samuel Sekuritas pada Kamis, 21 Juli 2022.
Kenaikan itu, menurut Samuel Sekuritas bertujuan untuk mengantisipasi ancaman penurunan surplus perdagangan dan kenaikan inflasi di paruh kedua 2022.
Adapun hari ini BI akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur pada pukul 14.00.
Pada kesempatan lain, Ekonom Senior Mirae Aset Sekuritas Rully Wisnubroto mengatakan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate dua kali di semester II 2022 masing-masing 25 basis poin (bps).
“Bank Indonesia diperkirakan meningkatkan suku bunga di September dan Desember masing-masing sebanyak 25 bps sehingga BI 7 Day Reverse Repo Rate akan berada di posisi 4 persen pada akhir 2022,” kata Rully dalam Mirae Asset Second Semester Market Outlook 2022 yang dipantau di Jakarta, Selasa 12 Juli 2022.
Menurutnya, Bank Indonesia akan mulai mempertimbangkan meningkatkan suku bunga acuan ketika inflasi inti telah mencapai 3 persen year on year, yang akan terjadi pada September.
“Sejalan dengan kondisi perekonomian yang akan mengalami akselerasi di semester II, kami memperkirakan inflasi inti akan mengalami kenaikan,” katanya.
HENDARTYO HANGGI | ANTARA
Baca Juga: Inflasi Inggris Tertinggi dalam 40 Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.