Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menerbitkan Kartu Commuter Pay. Kartu ini nantinya dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran di seluruh moda transportasi dan belanja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan melalui kerja sama itu, pengguna commuter line maupun transportasi publik lainnya hanya perlu memiliki satu kartu saja untuk melakukan transaksi pembayaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Inisiatif ini dapat lebih memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi publik karena hanya memerlukan satu kartu saja," kata Royke dalam Royke dalam keterangan tertulis, Senin, 17 Agustus 2020.
Kartu Commuter Pay itu, dapat dibeli masyarakat di loket-loket stasiun kereta Commuterl ine mulai Oktober 2020.
Kartu Commuter Pay yang menggunakan platform Mandiri e-money ini juga dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pemegang kartu, seperti pembayaran tol, parkir, MRT, LRT, Transjakarta, Transjogja, Batik Solo Trans, Pembayaran di SPBU, wahana liburan, restoran maupun belanja di toko retail seperti Indomaret, Alfamart dan lainnya.
Agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai transaksi non tunai, masyarakat dapat melakukan isi ulang atau top up di Mesin ATM dan Kantor cabang Bank Mandiri, aplikasi Mandiri Online pada telepon pintar Android yang memiliki fitur NFC, IOS (Iphone), maupun mitra e-Commerce yang sudah bekerjasama dengan Bank Mandiri.
Inisiatif kerja sama ini, kata Royke, merupakan salah satu upaya Bank Mandiri untuk terus memberikan nilai tambah kepada mitra serta upaya mendukung program Gerakan Nasional Non Tunai.
Bank Mandiri saat ini telah menerbitkan kartu berlogo Mandiri e-Money mencapai lebih dari 21,6 juta kartu. Hingga akhir Juli 2020, frekuensi finansial Mandiri e-Money mencapai 469 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp 7,4 triliun.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan penggunaan kartu Commuter Pay juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi transaksi dengan uang tunai. Pada masa pandemi ini, PT KAI dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terus melakukan pengaturan antrean di stasiun.
"Dengan Commuter Pay, pengguna akan lebih mudah untuk naik KRL Commuter Line dan tidak perlu mengantre dua kali, yaitu antri isi ulang atau membeli Tiket Harian Berjaminan (THB) serta antre menuju masuk gate elektronik stasiun,” kata Didiek.
Pada Juli 2020, dibanding THB, penggunaan Uang Elektronik Perbankan dan Kartu Multi Trip (KMT) pada layanan KRL mencapai 75 persen. Persentase tersebut naik dibandingkan Juli 2019 sebesar 69 persen.
Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan peningkatan ini menunjukkan para pengguna sudah merasakan manfaat dari memiliki kartu seperti Commuter Pay dan KMT. “Kolaborasi ini juga dapat menjawab kebutuhan para pengguna KRL yang ingin memiliki satu kartu untuk berbagai keperluan,” ucap Wiwik.
Sejak 3 Agustus 2020, KCI menambah jumlah stasiun yang khusus hanya melayani transaksi non tunai dengan KMT dan Kartu Uang Elektronik Bank. Total saat ini terdapat 8 stasiun khusus transaksi non tunai, dimana tiga stasiun terbaru merupakan stasiun dengan volume pengguna tinggi yaitu Bogor, Cilebut, dan Cikarang.
Dengan jumlah stasiun khusus transaksi non tunai yang akan terus ditambah, kata dia, permintaan terhadap uang elektronik seperti Commuter Pay tentunya akan semakin meningkat di masa depan. Sementara itu, untuk merayakan Hari Kemerdekaan, KAI juga menerbitkan Commuter Pay edisi HUT RI ke-75, dengan tema Indonesia Maju.