Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah John Kosasih menanggapi merger tiga bank syariah pelat merah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut John, penggabungan bank-bank BUMN itu merespons terus meningkatnya pangsa pasar dari perbankan syariah di Tanah Air setiap tahunnya. Akan tetapi, pangsa pasar bank syariah masih berada di posisi 6,4 persen. "Artinya masih sangat terbuka," kata John dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 8 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah meresmikan Bank Syariah Indonesia di Istana Negara pada 1 Februari 2021. Ini merupakan merger tiga bank Badan Usaha Milik Negara, yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS).
"Dengan mengucap bismillahiramanirohim PT Bank Syariah Indonesia Tbk saya nyatakan diluncurkan berdirinya," kata Jokowi dalam konferensi pers virtual dari Istana Negara, Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
Jokowi mengatakan hari peresmian Bank Syariah Indonesia tersebut adalah hari yang bersejarah bagi perkembangan ekonomi syariah Indonesia. Sudah lama Indonesia dikenal dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dan status ini sudah jadi salah satu identitas global Indonesia dan jadi salah satu kebanggaan.
Lebih jauh John menambahkan bahwa secara umum, potensi industri halal di Indonesia pun sungguh besar. Ia mengutip data dari Global Islamci Report pada 2019. Di dalamnya, Indonesia selalu masuk dalam 10 besar bisnis halal di dunia, seperti makanan hingga busana.
Dengan potensi yang besar inilah, kata John, pemerintah akhirnya membentuk Bank Syariah Indonesia. Tapi tak hanya pemerintah. Menurut John, BCA Syariah pun sama-sama melihat besarnya potensi ini.
Sehingga, kata John, sejumlah bank syariah lainnya seperti BCA Syariah pun tidak boleh lengah. Menurut dia, pengembangan harus terus dilakukan dari sisi transformasi digital, sesuai dengan tren pasar saat ini. "Gak boleh ketinggalan," kata dia.