Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau Dirut BSI Hery Gunadi menyebut jumlah nasabah bisa mencapai 20 juta pada akhir 2023. Ini lantaran berkah merger bank syariah milik negara itu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebelum merger itu nasabahnya 14 juta, sekarang 19 juta, mungkin akhir tahun kita tutup 20 juta," kata Hery dalam acara Ngopi BUMN di Jakarta Pusat pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menuturkan, pertumbuhan nasabah baru BSI mencapai lebih dari 5 juta orang dalam 2,5 tahun usai merger. Jadi, lanjut dia, ada 2,5 juta penambahan nasabah baru dalam satu tahun.
Selain itu, Hery mengatakan dari sisi total aset per Juni 2023, BSI berada di peringkat ke-7 dengan Rp 314 triliun. Sementara berdasarkan dana pihak ketiga atau DPK, BSI berada di peringkat ke-6 dengan Rp 236 triliun.
Adapun dari sisi saving, BSI berada di peringkat ke-5 dengan Rp 111 triliun. Sedangkan dari segi pembiayaan, BSI berada di peringkat ke-6 dengan Rp 222 triliun.
Sementara dari sisi consumer financing, BSI berada di peringkat ke-5 sebesar Rp 120 triliun. "Consumer finance kami sudah dekat dengan big four yang duluan hadir, BSI baru 2,5 tahun mergernya," tutur Hery.
Sementara net profit BSI per Juni 2023 adalah sebesar Rp 2,8 triliun. Dari segi net profit, BSI berada di peringkat ke-6 di antara perbankan nasional lainnya.
Pilihan Editor: Dirancang di Dalam Negeri, Prototipe Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Disebut Tak Kalah dengan Jepang dan Jerman