Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bapanas Beberkan Rencana Impor Gula , Bawang Putih, Kedelai, Hingga Daging Kerbau Tahun Ini

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan rencana impor yang akan dilakukan Indonesia tahun 2023 ini.

10 Januari 2023 | 18.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama Bulog Budi Waseso, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan monitoring pembongkaran 5 ribu ton beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dari Vietnam pada Jumat, 16 Desember 2022. RIANI SANUSI PUTRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan rencana impor yang akan dilakukan pada tahun 2023 ini. Ia menyebutkan pemerintah akan mengimpor sejumlah komoditas pangan, yaitu gula, bawang putih, kedelai, serta daging ruminansia sapi dan kerbau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi setahun hanya empat yang impor," ujar Arief saat ditemui di kantor Foodbank of Indonesia, Jakarta Selatan pada Selasa, 10 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Arief, keempatnya kini sudah masuk dalam Neraca Komoditas 2023. Sementara untuk beras, ia menjelaskan komoditas tersebut sudah masuk dalam perencanaan impor 2022 dan akan dilanjutkan pada tahun ini. Terlebih, Bulog belum belum berhasil memenuhi target impor beras tahun lalu, yakni 200 ribu ton. 

Sebelumnya, Arief menjelaskan impor pangan yang terlambat direalisasikan pada tahun lalu baru bisa berjalan pada 2023. Komoditas yang mengalami keterlambatan impor adalah kedelai, beras, dan bawang putih. 

Ihwal keterlambatan impor kedelai, menurut Arief, Bulog belum bisa memenuhi penugasan pada Desember lalu, sehingga impor akan berlangsung pada awal 2023 sebanyak 350 ribu ton.

Bulog akan impor kedelai tanpa perantara dari AS

Menurut Arief, Bulog sedang mempersiapkan impor kedelai dari Amerika Serikat tanpa perantara perusahaan importir swasta. Tujuannya agar pemerintah mendapatkan harga yang lebih rendah. Ditambah, upaya tersebut untuk mencegah pengaturan harga oleh swasta. 

Untuk mencegah keterlambatan impor ini terulang kembali, mulai tahun ini impor pangan akan diputuskan tiga bulan sekali melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) bersama kementerian dan lembaga terkait. 

"Kita advance kebutuhan setahun berapa, minimal per tiga bulan kita sudah putuskan (impor) berapa. Sehingga, sebelum Lebaran, semua komoditas yang bergantung pada impor itu harusnya sudah selesai," tuturnya kepada Tempo di Jakarta Utara pada Jumat, 16 Desember 2022.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.                                                                                                                   

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus