Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Belum Bulat Di Taif

Dalam sidang opec ke-56 di taif, sembilan anggota setuju harga dasar minyak naik setiap kwartal untuk menghindari kenaikan harga minyak yang sering melonjak-lonjak. arab saudi akan meningkatkan produksi.

17 Mei 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ALl Akbar Moinfar, Menteri Minyak Iran yang lantang suara itu, nampak berseri-seri seusai sidang orgamsasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) yang ke-56 di Taif, Arab Saudi, pekan lalu. "Suatu pertemuan yang menarik," kata Moinfar dalam sebuah wawancara seperti dilaporkan wartawan James Tanner dari The Wall Street Journal. "Secara keseluruhan kami bisa menerima laporan strategi jangka panjang, terutama tentang bantuan untuk Dunia Ketiga, sekalipun ada beberapa catatan tentang perumusan harga minyak." Strategi itu sendiri dihasilkan sebuah komisi, dengan anggota 6 menteri OPEC, diketuai Sheik Zaki Yamani dari Arab Saudi. Terdiri dari empat bagian, strategi jangka panjang itu mencakup prospek penawaran dan permintaan minyak sampai tahun 1985, masalah menentukan mekanisme harga, hubungan dengan negara-negara berkembang lainnya dan dengan negara-negara industri. Yang paling melegakan buat wakil dari Iran itu adalah: Segenap anggota yang hadir -- termasuk Irak yang lagi bermusuhan -- bersepakat untuk tidak mengisi pasaran akibat berkurangnya ekspor minyak dari Iran ke negara-negara tertentu. Iran tak lagi mengekspor ke AS. Sementara itu Jepang sejak beberapa waktu lalu tak lagi membeli minyak Iran, karena dianggap terlampau mahal meskipun ada berita lain bahwa Tokyo sudah "menyerah" dengan harga baru. KTT Baghdad Seberapa jauh kata sepakat itu ditaati dalam praktek, masih harus dilihat. Tapi Iran, bersama Aljazair dan Libia, merasa keberatan kalau harga dasar minyak itu secara otomatis disesuaikan setiap tiga bulan Penyesuaian harga dasar setiap kuartal itu, sebagaimana diputuskan komisi, ditentukan oleh 3 unsur. Yang pertama inflasi, yang didasarkan kepada indeks ekspor dari negeri-negeri industri. Yang kedua pengaruh dari kurs yang didasarkan pada sekelompok (sembilan) mata uang negeri kaya. Dan yang ketiga adalah kenaikan dari Pendapatan Nasional Total (GDP) negeri-negeri maju. Keputusan tentang rumusan harga yang disetujui sembilan anggota OPEC itu -- Nigeria berhalangan hadir kali ini - seperti dikatakan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia, Subroto, bermaksud untuk menghindari kenaikanharga minyak yang sering melonjak-lonjak. Ditemui TEMPO di Lapangan Terbang Halim Perdmakusuma sekembali dari Taif Minggu malam, Subroto berpendapat hasil yang dicapai sidang istimewa di Taif itu cukup maju, terutama tentang harga dasar minyak yang setiap 3 hulan disesuaik.m denan indeks ekspor negeri-negeri industri. "Ini suatu hal yang sebelumnya sulit disetujui sebagian besar negara OPEC " katanya. Dan wakil tetap Indonesia dalam sidang OPEC itu percaya ketiga negara yang masih belum setuju itu akan lebih lunak dalam pertemuan reguler OPEC yang ke-5 7 di Aljir, Ibukota Aljazair, Juni ini. Sedang soal hubungan OPEC dengan negeri-negeri industri, menurut Subroto, akan dibicarakan pada rapat para menteri keuangan, luar negeri dan perminyakan, yang akan diselenggarakan sebelum pertemuan tingkat tinggi (KTT) di Baghdad minggu pertama bulan November. Sejak pertemuan di Karakas, Ibukota Venezuela Desemer tahun lalu OPEC telah gagai mencapai suatu kesepakatan tentang penentuan harga yang seragam, yang bisa berlaku buat suatu jangka yang cukup lama. Itu pula sebabnya kepada pers Menteri Energi Venezuela, Humberto Calderon Berti, menekankan."Kami hanya mempersoalkan rumusan harga untuk masa depan." Dan Menteri Berti yang secara aklamasi terpilih kembali sebagai Presiden OPEC itu melanjutkan: "Tapi itu tak bisa dilaksanakan kalau OPEC belum semuanya sepakat tentang harga dasar itu." Akankah Aljazair bersikap keras bulan depan? Ada yang berpendapat, sebagai tuan rumah, Aljazair mungkin akan bisa sejalan dengan suara umum dalam OPEC. Dalam sidang di Taif pun Aljazair cuma tak menyetujui kalau har,.a dasar yang naik secara teratur itu hanya dikaitkan dengan GDP dari negara-negara industri. Ia minta agar dimasukkan pula perhitungan GDP dari negeri-negeri berkembang, Hanya Iran dan agaknya juga Libia, yang menginginkan agar kenaikan harga itu, selain lebih besar, juga dilakukan lebih cepat lagi. Kacaunya harga OPEC yang terjadi sejak sebelum sidang di Karakas tahun lalu memang masih bertahan sampai sekarang. Walaupun harga patokan Arabia a light Crude tetap bertahan pada US$ 26 per barrel, Iran sudah memasang harga kontrak setinggi US$ 35 per barrel suatu harga yang berlaku di pasaran spot (tunai). Arab Saudi sendiri, seperti kata Sheik Zaki Yamani, bersedia menaikkan harga minyaknya, kalau saja negeri seperti Iran, Aljazair dan Libia mau menurunkan harga. Suatu hal yang menurut beberapa pengamat, sulit diikuti. Tentang produksi minyak itu sendiri sekalipun ada kesepakatan untuk tak mengambil "jatah" Iran, Arab Saudi tak menutup kemungkinan untuk memperbesar produksinya. Kini Arab Saudi masih bertahan pada produksi 8,5 juta barrel sehari. Tapi menurut Yamani, dalam waktu dekat ini mungkin ada suatu "surplus kecil". Berapa? "Arab Saudi tak merencanakan untuk melampaui angka 9,5 juta barrel," jawabnya. Bisa dibayangkan Ali Moinfar akan protes keras kalau kemudian ternyata tambahan produksi yang 1 juta barrel itu mengalir ke Jepang dan Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus