Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, BANDUNG - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, apraisal untuk lahan jalan masuk dan lahan tapak bendungan Sadawarna sudah tuntas dan siap dibebaskan dengan menggunakan dana LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sekarang dalam proses rencana perkiraan biaya. Sudah dibahas di pusat, setelah itu beres, nanti ditindaklanjuti dengan proses lelang. Proses pinjam pakai kawasan hutan juga sudah diproses di Kementeiran Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Direncanakan Agustus 2018 ini ground-breaking untuk Sadawarna,” kata dia di Bandung, Senin, 21 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iwa mengatakan, areal lahan bendungan Sadawarna ini berada di tiga daerah yakni di Indramayu, Subang, dan Sumedang. “Daerah genangannya ada di 3 kabuapten,” kata dia.
Rincianya di Indramayu berada di Desa Bantarwaru 16,14 hektare. Lalu di Subang di Desa Sadawarna 266,93 hektare, serta di Desa Cibalandong Jaya 293,6 hektare. Sementara di Sumedang berada di Desa Tanjung 292,78 hektare, Desa Surya Medal 182,76 hektare, dan Desa Surian 31,79 hektare.
Iwa mengatakan, waduk Sadawarna itu diproyeksikan untuk memasok ari baku di tiga daerah tersebut. “Ini untuk kebutuhan air baku Subang 3 meter kubik per detik, Sumedang 0,1 meter kubik per detik, dan Indramahyu 2 meter kubik per detik. Jadi total ketiganya itu 5,1 meter kubik per detik. Kapasitas waduk 5,4 meter kubik per detik, lebih dari cukup,” kata dia.
Dikutip dari situs Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), bendungan Sadawarna ini masuk dalam salah satu daftar proyek bendungan yang ada dalam Prpoyek Strategis Nasional. Pembangunan bendungan Sadawarna di Subang ini rencananya akan digarap oleh Kementerian PUPR dengan pendanaan berasal dari APBN sebesar Rp 1,171 triliun. Sedianya bendungan ini dijadwalkan mulai masuk konstruksi pada tahun 2017 dan rampung 2021. Status terakhir proyek ini masih dalam tahap pembebasan lahan.