Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Sriwijaya Air resmi beroperasi dari dan ke Kabupaten Maluku Tenggara mulai besok, Rabu, 27 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dipastikan besok Sriwijaya Air akan landing perdana di Bandara Karel Sadsuitubun Malra, setelah maskapai memenuhi seluruh administrasi. Surat izin pun telah kami terima, apresiasi kami juga untuk Kepala Bandara yang turut andil mengurus administrasinya," kata perwakilan Sriwijaya Air, Baltazar Erens Nussy, di Langgur, Maluku, Selasa, 26 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, penerbangan perdana akan dilakukan dari Makassar, Sulawesi Selatan, ke Langgur, ibu kota Maluku Tenggara. Sriwijaya Air akan terbang dari Bandara internasional Sultan Hasanuddin di Makassar ke bandara Karel Sadsuitubun dan sebaliknya, setiap Senin, Rabu, dan Jumat.
"Kalau nanti peminatnya ternyata banyak dan pelayanan berjalan baik, kami bisa tingkatkan jadi setiap hari," kata Baltazar.
Ia juga menyatakan penerbangan dari dan ke Langgur adalah bentuk dukungan kepada program pemerintah yang gencar mengembangkan sektor pariwisata Indonesia
"Kami telah lama melirik Langgur karena menyimpan banyak atraksi keindahan alam, bahari dan budaya. Selain menambah daftar destinasi wisata yang dimiliki Sriwijaya Air Group, rute ini diharapkan dapat mendongkrak angka kunjungan wisatawan di Indonesia, khususnya di Maluku Tenggara," kata Baltazar.
Sriwijaya akan terbang dari Makassar pukul 03.00 WITA dan tiba di Langgur pukul 06.25 WIT. Rute sebaliknya, dari Langgur pukul 07.15 WIT dan tiba di Makassar pukul 08.35 WITA.
Rute tersebut terkoneksi dengan penerbangan menuju Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Berau, Kendari, Medan, Luwuk, Palembang, Bangka, Belitung dan Semarang.
Pesawat Sriwijaya Air rute Makassar-Langgur yang dipakai adalah Boeing 737 500 yang memiliki kapasitas 120 kursi dan terdiri dari dua jenis kelas. Untuk kelas eksekutif ada delapan kursi sedangkan 112 kursi lainnya kelas ekonomi. Harga kelas ekonomi terendah Rp 685 ribu dan tertinggi Rp 2,2 juta. Kelas bisnis antara Rp 2,3 juta sampai Rp 2,6 juta.
ANTARA