Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BI dan Bank Sentral Cina Teken Perjanjian Baru Pertukaran Mata Uang

BI) dan Bank Sentral Cina, memperbarui perjanjian swap bilateral dalam mata uang lokal atau Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA).

28 Januari 2022 | 12.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wartawan tengah melihat secara daring pemaparan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bid yang masuk untuk Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 44,4 triliun. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Cina, yaitu The People's Bank of China, memperbarui perjanjian swap bilateral dalam mata uang lokal atau Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA). Pembaruan perjanjian ini berlaku efektif sejak 21 Januari 2022.

"Perjanjian BCSA tersebut memungkinkan dilakukannya pertukaran dalam mata uang lokal masing-masing negara hingga senilai CNY250 miliar atau Rp550 triliun (ekuivalen sekitar 38,8 miliar dolar Amerika Serikat)," demikian kata BI dalam keterangan tertulis, Kamis, 27 Januari 2022.

BCSA merupakan bentuk kerjasama keuangan bilateral yang lazim dilakukan oleh bank sentral. Perjanjian ini memungkinkan suatu bank sentral untuk mendapatkan valuta asing dari bank sentral mitra dengan cara saling mempertukarkan mata uang lokal masing-masing negara.

Valuta asing itu kemudian dipertukarkan kembali pada saat jatuh tempo yang telah disepakati. Menurut Bank Indonesia, perjanjian kerja sama ini dimaksudkan untuk semakin mendorong perdagangan bilateral dan investasi langsung dalam mata uang lokal masing-masing negara

"Dalam rangka pembangunan ekonomi di kedua negara serta menunjukkan komitmen kedua bank sentral untuk menjaga stabilitas pasar keuangan," tulis BI.

Perjanjian kerja sama BCSA antara BI dan The People's Bank of China ini pertama kali ditandatangani pada Maret 2009. Perjanjian pun telah beberapa kali mengalami amendemen dan perpanjangan masa berlaku.

Bagi BI, kondisi ini merefleksikan kuatnya kerja sama bidang keuangan antara kedua bank sentral. Sehingga, kerja sama ini diharapkan semakin meningkatkan kepercayaan pasar terhadap fundamental ekonomi kedua negara.

Tak hanya dengan Cina, BI juga melakukan kerja sama keuangan dengan bank sentral lain di beberapa negara di kawasan. Di antaranya seperti Korea Selatan, Australia, Malaysia, dan Singapura.

BACA: Bank Indonesia Prediksi The Fed Naikkan Suku Bunga Empat Kali di 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus