Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan 6 persen

18 Desember 2024 | 14.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) di Jakarta, 20 November 2024. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengumumkan suku bunga acuan dipertahankan 6 persen. Suku bunga deposit facility juga tetap sebesar 5,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6,75 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suku bunga bertahan setelah dipangkas dari sebelumnya 6,25 persen pada September lalu. “Rapat Dewan Gubernur BI pada 17 dan 18 Desember 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6 persen,” ujar Perry dalam konrefensi pers, Rabu, 18 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bos BI itu mengatakan keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi. Sasaran inflasi dipatok di kisaran 1,5 persen hingga 3,5 persen pada 2024 dan 2025.

Fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian global. Menghadapi arah kebijakan Amerika Serikat dan eskalasi ketegangan politik di berbagai wilayah.

Ke depan BI bakal terus mencermati pergerakan nilai tukar, prospek inflasi, serta dinamika kondisi ekonomi yang berkembang. “Dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga kebijakan moneter lebih lanjut,” kata Perry.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia LPEM FEB UI sebelumnya menyarankan BI mempertahankan suku bunga acuan. Musababnya rupiah mengalami pelemahan.

Mata uang rupaih terdepresiasi sebesar 1,39 persen secara bulanan (mtm) selama sebulan terakhir. Rupiah melemah, dari Rp 15.770 per dolar Amerika Serikat, menjadi Rp 15.990 per dolar AS. “Mengingat besarnya tekanan pada rupiah, kami memandang BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6 persen,” tulis LPEM UI dalam Seri Analisis Makroekonomi Rapat Dewan Gubernur BI Desember 2024, dikutip 18 Desember 2024.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan untuk tahun depan ruang penurunan suku bunga BI bakal lebih terbatas. BI diprediksi hanya akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada 2025. Penyebabnya, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang diramal hanya akan memangkas suku bunga 50 bps.

Arah kebijakan BI menurut dia sangat terpengaruh oleh pergerakan suku bunga acuan The Fed atau Federal Funds Rate (FFR). The Fed kemungkinan tak seagresif beberapa bulan belakangan dalam memangkas suku bunga. “Implikasi langsung ke Indonesia, ruang penuruan suku bunga BI akan lebih tebatas lagi,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus