Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI meyakini bahwa nilai tukar rupiah akan segera menguat dan meninggalkan angka Rp 16 ribu, di tengah gejolak global yang terjadi. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah pada April-Mei 2024 melemah 5,25 persen bila dibandingkan dengan akhir tahun 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"(Tapi) Masih lebih baik dari peso Philipina, won Korea maupun baht Thailand. Untuk tahun depan, kami perkirakan tahun depan kisarannya Rp 15.300 sampai Rp 15.700. Batas atasnya memang sedikit lebih kuat," kata Perry saat Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Senayan pada Rabu, 5 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyatakan BI terus menjaga nilai tukar rupiah, melakukan intervensi di pasar valas, hingga menaikkan BI rate dan sekuritas rupiah BI untuk mencegah keluarnya aliran portofolio asing ke luar negeri.
"Fokusnya pada sekuritas yang di bawah satu tahun. Kami juga bersama Menteri Keuangan menjaga supaya suku bunga SBN (Surat Berharga Negara) yang jangka panjang tidak terpengaruh besar di tengah naiknya suku bunga di luar negeri," katanya.
Perry menjelaskan empat faktor yang diperkirakan bisa membawa rupiah bisa lebih baik. Faktor pertama adalah kepastian mengenai suku bunga Fed Funds Rate (FFR). "Tahun depan sudah ada kejelasan berapa turunnya FFR, (sehingga) bisa memberikan suatu kepastian mengenai aliran modal asing masuk."
Faktor kedua adalah suku bunga yang sekarang cukup menarik, sehingga hasil untuk investasi portofolio juga semakin bagus. Ketiga, berkaitan prospek ekonomi Indonesia. Baik pertumbuhan maupun inflasi yang tinggi, kredit, sehingga itu memberikan daya tarik untuk maksudnya aliran modal asing.
Keempat, komitmen BI untuk menjaga stabilitas, berkoordinasi dengan pemerintah. Termasuk untuk memberdayakan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (DHE-SDA).
"Jadi, sekali lagi kami memandang nilai tukar rupiah ke depan akan lebih relatively stabil dan tahun depan kisarannya Rp 15.300-Rp 15.700," ujar Perry.
Pilihan Editor: Rupiah Mengut Tipis ke Level Rp 16.230 per Dolar AS