Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bisnis Sepekan

22 Mei 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BPK Persoalkan Kontrak Freeport

KONTRAK karya Freeport kembali dipersoalkan. Kali ini suara sumbang datang dari Badan Pemeriksa Keuang-an. Lembaga auditor negara ini menemukan sejumlah ketidakberesan dalam perjanjian yang dibuat pemerintah RI dengan raksasa tambang Amerika itu. Akibatnya, negara dirugikan.

Menurut BPK, berdasarkan audit atas penerimaan negara dari Freeport tahun 2004 dan semester pertama 2005, diketa-hui Indonesia tak mendapat hasil optimal. Dalam pembayaran royalti, misalnya, pe-merintah berpotensi dirugikan US$ 2,23 juta (sekitar Rp 20 mi-liar).

Negara juga berpotensi kehi-langan penerimaan US$ 14,4 juta (sekitar Rp 129 miliar) karena- Departemen Energi kurang cermat- saat menyusun kontrak karya. Karena itu, ”Kaji ulang pembayaran royalti dan setoran tetap Freeport,” kata Baharuddin- Ari-tonang, salah seorang anggota- BPK, seperti dikutip Koran -Tempo.

Juru bicara Freeport, Siddharta- Moersjid, mengaku baru mendengar te-muan BPK. Dia pun menyatakan belum menerima permintaan dari pemerintah atas kekurangan pembayaran royalti atau setoran lainnya. Meski begitu, ditegaskannya, manajemen Freeport siap memberikan klarifikasi atas berbagai temuan BPK.

Harga Pupuk Naik

KABAR buruk lagi-lagi meng-hantam petani. Peme-rin-tah awal pekan lalu memutuskan harga eceran pupuk dinaikkan 10-15 persen. Pertemuan Tim Pupuk Departemen Pertanian dengan DPR juga menyepakati besaran kenaikan per jenis pupuk. Harga pupuk urea akan naik 14,29 persen, jenis SP-36 naik 10,71 persen, ZA naik 10,53 persen, dan NPK naik 9,38 persen. ”Kenaikan ini berlaku mulai 17 Mei,” kata Men-teri Pertanian Anton Apriyantono.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, keputusan itu dibuat dengan Komisi Pertanian DPR, sebab komisi inilah yang berhak menentukan besaran subsidi. Dengan adanya kenaikan ini, subsidi pupuk disepakati Rp 3,1 tri-liun.

Wahana Masyarakat Tani Indonesia (Wamti) menilai- ke-naikan harga ini akan me-nurunkan kesejahteraan pe-tani. Sebab, beban produksi yang harus ditanggung pe-tani menjadi lebih tinggi. ”Kenaikan ini terlalu terburu-buru,” kata Ketua Umum Wamti, Agusdin Pulungan.

Di Colomadu, Karanganyar-, Jawa Tengah, harga pupuk malah sudah meroket sebelum kenaikan harga diumumkan. Harga satu sak pupuk urea isi 50 kilogram mencapai Rp 80 ribu. Padahal, jika mengacu pada harga baru, seharusnya tidak lebih dari Rp 60 ribu.

Marubeni Menang Tender PLN

MARUBENI bersama Ko-mipo, Tripatra, dan Samptan- berhasil menang tender pem-bangunan Pembangkit- Listrik Tenaga Uap Cirebon- ber-daya 600 megawatt. -Kon-sorsium Jepang, Korea, dan Indo-nesia ini mengajukan harga penjualan listrik US$ 4,36 sen per kilowatt-hour serta tanpa jaminan dari pemerintah. Marubeni mengalahkan Essar Group dari India.

Juru bicara PLN, Muljo- Adji, mengatakan selisih penawaran harga yang diajukan peserta tender sangat tipis. Harga yang ditawarkan Essar US$ 4,40 sen per kWh. Kedua peserta tender ini pun menawarkan harga di bawah harga perkiraan PLN, yakni US$ 4,48 sen per kWh. ”Pemenang tender akan membangun pembangkit selama 33 bulan,” kata Muljo.

Dalam tahap prakualifikasi, terdapat 11 perusahaan yang ikut tender. Namun, hanya empat peserta- yang memasukkan dokumen penawaran, yak-ni konsorsium Maru-beni, Tripatra, dan Samptan; YTL Power International asal Malaysia; Essar Group dari India; serta konsorsium Bakrie Power, Indonesia Power, dan Babcock.

Lelang PLTU Cirebon ini merupakan satu di antara enam tender pembangkit lainnya yang sudah dibuka PLN untuk proyek listrik swasta. Total kapasitas enam PLTU yang ditenderkan PLN pada April lalu ini mencapai 2.270 megawatt dengan perkiraan investasi US$ 2,27 miliar.

Pinjaman IFC untuk Danamon

BANK Danamon mendapat kucuran dana segar Rp 1,3 tri-liun dari International Finance Corporation (IFC). Dalam sejarahnya, inilah pinjaman terbesar yang pernah dikucurkan anak per-usahaan Bank Dunia ini ke satu lembaga.

Menurut Country Manager- IFC di Indonesia, German Vegara, pinjaman ini berjangka waktu tujuh tahun. Meski begitu, masa pelunas-an bisa dipercepat menjadi 4,5-5 tahun. Soal bunga pinjaman, Vegara enggan menyebutkan. ”Yang jelas, cu-kup kompetitif,” ujarnya.

Presiden Direktur Bank Danamon, Sebastian Pa-re-des-, mengatakan sebagi-an pin-jaman ini akan digunakan- untuk membiayai sektor usa-ha kecil-menengah dan pa-sar retail. ”Tiga puluh persen dari total kredit bank disa-lurkan ke dua sektor itu,”- -katanya. Alasannya, dua sektor ini bakal berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus