Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bos Bank Mandiri Ini Sebut 3 Sektor Usaha Tahan Resesi pada 2023, Apa Saja?

Bank Mandiri memastikan penyaluran kredit akan terus dioptimalkan walau ancaman resesi global pada 2023 terus menghantui iklim bisnis.

26 Oktober 2022 | 19.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Alexandra Askandar. Bankmandiri.co.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra Askandar memastikan penyaluran kredit akan terus dioptimalkan perseroan meskipun ancaman resesi global pada 2023 terus menghantui iklim bisnis di dalam negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk menghadapi dampak resesi tersebut terhadap kualitas kredit, Bank Mandiri telah memetakan sejumlah sektor bisnis yang kuat menghadapi tekanan ekonomi itu. Beberapa sektor itu adalah sektor telekomunikasi, makanan dan minuman, serta jasa kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Melalui strategi mendorong pertumbuhan kredit pada sektor sektor yang kami nilai masih cukup resilient, antara lain sektor telekomunikasi, sektor makanan dan minuman, serta juga jasa kesehatan," ujar dia saat konferensi pers secara daring, Rabu, 26 Oktober 2022.

Selain mendorong kucuran kredit ke sektor-sektor itu, strategi pembiayaan dalam menghadapi resesi kata Askandar juga akan memerhatikan sektor bisnis berdasarkan wilayahnya. Misalnya fokus terhadap sektor makanan dan minuman di provinsi yang menghasilakan komoditas khusus dan berpotensi tumbuh lebih baik.

"Dengan strategi dimaksud kami berharap kredit Bank Mandiri bisa terus terjaga positif dan juga kualitas aset dapat terkendali dengan baik," ujar Askandar.

Sampai dengan akhir September 2022, penyaluran kredit Bank Mandiri secara bank only ke segmen wholesale masih deras mencapai Rp 597,2 triliun. Angka ini tumbuh 11,96 persen secara tahunan.

"Portofolio kredit wholesale Bank Mandiri terdiversifikasi terutama pada nasabah-nasabah yang masuk kategori top tier dan juga ke sektor yang memiliki outlook positif," kata Alexandra.

Selain menjaga tingkat penyaluran kredit dan kualitas asetnya, Bank Mandiri menurut Alexandra juga telah memetakan strategi untuk menjaga tingkat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang hingga kuartal III - 2022 sudah sebesar Rp 1.361 triliun atau tumbuh 12,1 persen secara tahunan.

"Untuk mengoptimalkan neraca bank di sisi DPK, kami menargetkan perusahaan komoditas yang memiliki cash yang tinggi melalui penyediaan solusi dan layanan transaksional nasabah korporasi," ujar Alexandra menjelaskan lebih jauh tentang strategi Bank Mandiri dalam menghadapi tantangan bisnis di tahun depan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus