Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi peningkatan impor pakaian jadi yang masuk ke Indonesia. Pelaksana tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan impor tekstil dan produk tekstil atau TPT terbanyak berasal dari Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Impor pakaian jadi khususnya yang masuk dalam kelompok kode identifikasi (HS) tekstil dan produk tekstil pada November 2024 melonjak. Amalia memaparkan kenaikannya kira-kira 10,53 persen dibandingkan dengan bulan lalu. “Negara utama impor pakaian jadi untuk Indonesia adalah pertama dari Tiongkok yang kontribusinya sebesar 42,69 persen,” ujarnya saat pemaparan Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Senin, 16 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Cina, negara penyumbang utama impor pakaian jadi adalah Vietnam, lalu disusul Bangladesh. Masing-masing kontribusinya sebesar 10,48 persen dan 8,95 persen.
Total nilai impor Indonesia pada November 2024 mencapai US$ 19,59 miliar, turun 10,71 persen dibandingkan dengan Oktober. Ekspor migas pada November mencapai US$ 2,57 miliar, sedangkan ekspor non migas US$ 17,02 miliar.
Tiongkok masih menjadi negara asal utama impor non migas dengan kontribusi sebesar 38,35 persen terhadap total impor non-migas Indonesia. Nilai impor dari Cina ini mencapai US$ 6,53 miliar. “Kalau dibandingkan dengan bulan lalu, ini nilainya lebih tinggi,” ujarnya.
Selain Cina, negara asal impor terbesar adalah Jepang dengan nilai US$ 1,49 miliar, lalu Amerika Serikat US$ 0,76 miliar. Impor nonmigas dari negara-negara ASEAN sebesar US$ 2,75 miliar dan dari Uni Eropa sebesar US$ 0,99 miliar.