Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) membeli 5.000 ton jagung dari petani dengan harga Rp 4.400 per kilogram. Komoditas tersebut kemudian dikirim ke Tulungagung, Jawa Timur, dengan pengapalan tahap pertama 2.000 ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTB, Abdul Muis S. Ali, mengatakan pembelian jagung petani dilakukan di Bima, Sumbawa, dan Lombok Timur. “Bulog hadir saat (harga) jagung petani karut marut,” katanya dalam Forum Ekonomi NTB pada Sabtu, 28 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan pembelian ini, Abdul berharap swasta ikut menyerap jagung minimal sama dengan kapasitas Bulog. Adapun menurut Dinas Pertanian Provinsi NTB, daerah tersebut memiliki protensi produksi lebih dari 2 juta ton untuk jagung kering pipil. Produksi ini berasal dari 400 ribu hkctare lahan.
Rinciannya, musim hujan sebanyak 177.977 hektare, musim kemarau 135.279 hektare, dan musim kemarau II 90,786 hektare. Lahan ini tersebar di sembilan kabupaten/kota.
Sebelumnya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan pemerintah terus berupaya untuk memastikan jagung petani di Pulau Sumbawa dapat terserap dengan baik. "Insya Allah PT DNA akan menyerap semua jagung petani," kata Zulkieflimansyah.
DNA akan melakukan pembelian jagung petani dengan harga Rp 4.400. Jagung itu akan diambil dari Kecamatan Woja dan Pekat, Kabuaten Dompu.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.