Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Bulog Pasarkan Beras Saset di Area Wisata Perkemahan

Kepala Subdivisi Regional Perum Bulog Kota Bandung, Joko Suryono, mengatakan tengah menguji pemasaran beras kemasan 200 gram atau beras saset di warung-warung yang berada jalur pendakian gunung dan wisata perkemahan di Bandung.

24 Juli 2018 | 00.00 WIB

Harga bahan pokok masih di atas harga eceran tertinggi.
Perbesar
Harga bahan pokok masih di atas harga eceran tertinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

BANDUNG - Kepala Subdivisi Regional Perum Bulog Kota Bandung, Joko Suryono, mengatakan tengah menguji pemasaran beras kemasan 200 gram atau beras saset di warung-warung yang berada jalur pendakian gunung dan wisata perkemahan di Bandung. "Kelompok pencinta alam suka beras kemasan itu," kata dia, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut Joko, para pendaki gunung membutuhkan kemasan makanan yang kecil dan praktis agar mudah masuk tas carrier. Salah satu lokasi uji coba pemasaran beras saset adalah perkemahan di Gunung Tangkuban Parahu, Bandung Utara. "Kami juga mencoba di kawasan serupa yang banyak terdapat di sekitar Bandung."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bulog menjual beras saset Rp 2.500 per kemasan. Jika dihitung per kilogram, kata Joko, isinya sama dengan beras premium seharga Rp 12.500 per kilogram. Namun Bulog Bandung belum menjual secara besar-besaran beras kemasan kecil tersebut. Stok yang sudah masuk di gudang Bulog Bandung baru setengah ton beras. "Produksinya belum banyak. Cuma itu yang kami coba pasarkan," ujar Joko. Selain di jalur pendakian, beras saset tersedia di Rumah Pangan Kita milik Bulog serta sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung.

Bulog juga menjual beras saset dalam operasi pasar murah di Jalan Arjuna, Bandung, kemarin. Beras itu dijual bersama telur ayam, minyak goreng, serta gula pasir. Sebagian warga tertarik melihat kemasan uniknya, tapi urung membeli. "Terlalu sedikit isinya," kata seorang warga.

Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kota Bandung, Eric M. Atthauriq, mengatakan beras kemasan sederhana dan murah menjadi alternatif bagi masyarakat. "Tidak hanya untuk warga miskin, tapi juga anak-anak kos," kata dia. Dinas Perdagangan Kota Bandung juga membantu sosialisasi beras saset. "Minimal kami sampaikan ke kepala pasar," ujar Eric.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Imam Subowo, mengatakan 11 ton beras saset sudah didistribusikan di Jawa Barat dan 8 ton di Jawa Timur. Bulog menargetkan pemasaran beras premium dalam kemasan ekonomis itu bisa dilakukan di seluruh Indonesia pada September mendatang.

Daerah yang sudah dipastikan menyediakan beras renceng saat ini adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan. Selain itu, dalam waktu dekat, beras dalam kemasan ekonomis itu juga akan diproduksi di Nusa Tenggara barat, dan Bengkulu. AHMAD FIKRI (BANDUNG) | CAESAR AKBAR

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus