Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia Meutya Hafid mengajak swasta untuk terus berkolaborasi meningkatkan talenta digital dan ekosistem Indonesia. "Kami menantikan kolaborasi berkelanjutan dalam mengembangkan talenta digital dan ekosistem Indonesia," kata Meutya Hafid dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 22 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Meutya Hafid mengapresiasi Amazon Web Services (AWS) yang sudah ikut berkolaborasi pada peluncuran investasi pusat data pertamanya pada 2021. "Seiring dengan percepatan transformasi digital di Indonesia, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan mitra teknologi seperti AWS sangat penting untuk menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi masa depan," kata Meutya.
Meutya menambahkan kolaborasi antara AWS dan Kementerian Komunikasi dan Digital memainkan peran krusial dalam memajukan pendidikan, pengembangan keterampilan, serta inisiatif keberlanjutan. Hal ini membekali masyarakat Indonesia dengan kompetensi digital yang dibutuhkan untuk berkembang di era ekonomi digital. "Program seperti Terampil di Awan dan Think Big Space secara langsung mendukung agenda nasional kami untuk memperkuat literasi digital, mempersiapkan tenaga kerja Indonesia, serta mendorong pertumbuhan digital yang berkelanjutan," kata Meutya.
Amazon Web Services (AWS) Indonesia menginvestasikan lebih dari AS 5 miliar dolar ke dalam pusat data cloud. Hal itu langkah mereka terhadap pengembangan keterampilan digital, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat, menciptakan efek berantai bagi perekonomian lokal.
Sejak peluncuran AWS Region di Jakarta pada 2021, AWS telah memperkenalkan berbagai program kemasyarakatan yang berfokus pada pendidikan Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM), pengembangan keterampilan lokal, keberlanjutan, serta program hiperlokal yang berdampak bagi masyarakat sekitar.
Baru-baru ini, AWS pun menggandeng Prestasi Junior Indonesia (PJI) meluncurkan program STEAM Capacity Building: Exploring AI & ML, yang memberikan pelatihan dasar kecerdasan buatan (AI) secara langsung kepada 40 guru dari 40 sekolah di Jawa Barat. Melalui kurikulum terstruktur dari PJI dan App Labs dari Code.org, para guru akan bereksperimen dan menciptakan proyek AI dan machine learning (ML) mereka sendiri. Setelah mengikuti pelatihan, para guru ini akan mengintegrasikan AI dan ML ke dalam kurikulum mereka, menjangkau lebih dari 2.400 siswa dengan pendidikan teknologi yang inovatif.
Mendorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
Pendidikan adalah landasan kemajuan. Program unggulan AWS, Think Big Space yang diluncurkan pada Oktober 2024, menjadi tonggak sejarah sebagai pusat pembelajaran STEAM pertama di kawasan ASEAN. President Director PT Amazon Data Services Indonesia Winu Adiarto mengatakan pelatihan di AWS menerapkan Think Big Space berfungsi sebagai pusat pembelajaran STEAM yang menyediakan pembelajaran teknis serta pelatihan komputasi awan bagi siswa dan guru. "Sarana ini diperkirakan akan memberikan manfaat bagi sekitar 4.000 siswa dan masyarakat setiap tahunnya, dengan akses gratis ke AWS SkillBuilder serta berbagai program edukasi lainnya," katanya.
Program tahunan Girls' Tech Day terus menjembatani kesenjangan gender di bidang teknologi. Pada 2024, AWS menyambut lebih dari 300 siswi dari enam sekolah di Jawa Barat, menginspirasi generasi masa depan inovator perempuan untuk mengeksplorasi karier di bidang teknologi. Acara ini menampilkan para pemimpin perempuan di bidang teknologi serta turnamen coding interaktif, membangkitkan semangat di antara para peserta. Hingga saat ini, lebih dari 900 siswi di Jawa Barat telah mengikuti program ini.
Menjembatani Kesenjangan Keterampilan Melalui Program Pengembangan Lokal
Menyadari pentingnya keterampilan digital dalam pasar tenaga kerja saat ini, AWS membuat berbagai program pelatihan keterampilan, termasuk kolaborasi dengan pemerintah dan organisasi nirlaba di Indonesia. Sejak 2017, AWS telah melatih lebih dari 800 ribu orang di Indonesia dalam keterampilan komputasi awan.
Terampil di Awan (TdA) adalah program pelatihan cloud strategis dari AWS yang ditujukan bagi siswa, pendidik, serta masyarakat kurang mampu di 26 provinsi di Indonesia. Tahun lalu, program ini diperluas ke masyarakat Jawa Barat dengan pelatihan Introduction to Cloud Computing dan Web Static Development, menjangkau lebih dari 11 ribu siswa, serta program Cloud Practitioner Essentials untuk lebih dari 200 guru.
Winu juga mengatakan timnya berkolaborasi dengan Alkademi dan Jabar Digital Service untuk meluncurkan Jabar Digital Academy (JDA) di 2024. JDA menawarkan dua jalur utama, Full Stack Programming dan Digital Marketing. Pada 2025, JDA akan terus berkembang dengan menambahkan pembelajaran Generative AI untuk pemrograman dan digital marketing guna memberdayakan lebih banyak masyarakat di Jawa Barat.
Bersama Orbit Future Academy, AWS juga meluncurkan Digital Upskilling & Job Readiness Program pada 2024, dengan 1.500 mahasiswa dari 13 universitas di Jawa Barat yang telah mengikuti program ini. Program ini menggunakan sistem five-star progression yang unik untuk mengembangkan keterampilan digital dan mempersiapkan peserta dalam dunia kerja.
Mempromosikan Keberlanjutan dan Kepedulian Lingkungan
Isu air juga menjadi perhatian. Pada 2024, AWS memperluas kerja sama dengan Habitat for Humanity di Jawa Barat untuk meningkatkan akses air bersih melalui penyediaan sambungan rumah tangga dan fasilitas pengolahan air bersih di empat desa. Hingga saat ini, AWS telah membangun sembilan fasilitas air bersih dan memasang ratusan sambungan air, memberikan manfaat bagi 1.394 rumah tangga. Melalui proyek AWS Water Positive, AWS menargetkan untuk mengembalikan sekitar 200 juta liter air per tahun ke masyarakat.
Bersama Greeneration Foundation, program Eco Ranger 2.0 telah berhasil menanam lebih dari 3.500 bibit mangrove dan membangun dua fasilitas pengelolaan sampah organik di Desa Pantai Mekar. Program ini juga melibatkan ribuan anggota masyarakat melalui pelatihan daring dan kegiatan langsung di masyarakat seperti pengumpulan sampah, pembersihan lingkungan, serta penanaman mangrove.
Mendorong Dampak Sosial Lokal untuk Jangka Panjang
Winu mengatakan timnya percaya bahwa memahami kebutuhan masyarakat lokal adalah kunci untuk menciptakan dampak jangka panjang. Winu mengatakan timnya terus melanjutkan investasi ke masyarakat Indonesia, untuk menggunakan teknologi sebagai kekuatan untuk kebaikan. "Dengan berfokus pada pendidikan, pengembangan keterampilan, keberlanjutan lingkungan, dan program hyperlocal, AWS tidak hanya membantu Indonesia bersiap menghadapi masa depan digital – tetapi juga membentuk masa depan tersebut agar memberikan manfaat bagi semua," kata Winu.