Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Soekarno-Hatta akan menambah 20 fasilitas autogate atau gerbang otomatis lagi pada September 2024 ini. Saat ini jumlah autogate yang ada mencapai 78 titik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penambahan autogate ini, menurut Kepala Bidang TPI Imigrasi Soekarno-Hatta Bismo Surono, untuk terus memperkuat peran strategis TPI dalam mengawasi perlintasan internasional, mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM). "Sedang kami siapkan, akan menambah jumlah autogate yang ada sebanyak 78 titik,"kata Bismo kepada Tempo, Jumat 20 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bismo menjelaskan penambahan 20 autogate itu dengan rincian 5 autogate di Terminal 2 Keberangkatan, 5 autogate di Terminal 2 Kedatangan, dan 10 autogate di Terminal 3 Keberangkatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Saat ini, menurut Bismo, TPI Soekarno-Hatta terdapat 78 autogate di berbagai terminal internasional bandara dan jumlah akan bertambah lagi.
Pada bulan September ini, rata-rata pengguna autogate telah mencapai 54-57 persen dari jumlah pelintas internasional keseluruhan.
Selanjutnya: Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk....
Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk, melayani hingga 44.402 pelintas internasional setiap harinya, memiliki peran vital dalam pengawasan perlintasan orang keluar-masuk Indonesia.
Menurut Bismo, jumlah pelintas di tahun 2024 hingga Agustus tercatat mencapai 10.834.232 orang, menjadikan Soekarno-hatta sebagai bandara tersibuk di Indonesia. Berbeda dengan TPI di bandara lain, seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali yang lebih banyak melayani wisatawan, Bandara Soekarno-Hatta melayani berbagai macam kebutuhan pelintas, mulai dari perjalanan bisnis, investasi, pendidikan, hingga perhelatan internasional.
Maka dari itu, Bismo menyebut, inovasi teknologi untuk pengawasan yang lebih baik disiapkan untuk mendukung kelancaran dan keamanan pelintas.
Direktorat Jenderal Imigrasi telah mengadopsi teknologi autogate yang memudahkan proses pemeriksaan imigrasi. “Penggunaan autogate merupakan bentuk komitmen Direktorat Jenderal Imigrasi dalam mendukung digitalisasi sistem keimigrasian, mengikuti perkembangan teknologi,” ujar Bismo.
Sosialisasi juga terus dilakukan agar semakin banyak pelintas yang menggunakan fasilitas ini, termasuk warga negara asing (WNA) yang memenuhi syarat dan anak-anak di atas 6 tahun.
Selanjutnya: TPPO dan TPPM....
TPPO dan TPPM
Isu perdagangan orang masih menjadi perhatian serius, terutama dalam kasus-kasus warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak menjadi korban perdagangan manusia saat bekerja di luar negeri. Bismo menjelaskan bahwa Kantor Imigrasi memiliki peran penting dalam mencegah penyelundupan manusia, dengan melakukan pemeriksaan dokumen secara ketat dan menunda keberangkatan PMI non-prosedural.
Bismo mengatakan pada 2023, sebanyak 6.622 WNI yang hendak bekerja secara ilegal ditunda keberangkatannya. Hingga Agustus 2024, Imigrasi Soekarno-Hatta sudah menunda keberangkatan 2.238 WNI yang terindikasi akan bekerja di luar negeri secara non-prosedural.
Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta bekerja sama dengan BP2MI, Kementerian Luar Negeri, Polri, dan instansi terkait lainnya untuk memperkuat pengawasan dan pencegahan TPPO dan TPPM.
Sistem informasi keimigrasian digunakan untuk memantau pola pergerakan pelintas yang mencurigakan, serta memperkuat koordinasi dengan kedutaan besar negara-negara terkait guna memastikan perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Bismo juga mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati dan tidak tergiur dengan tawaran pekerjaan di luar negeri yang tidak jelas. “Pastikan setiap langkah untuk bekerja di luar negeri melalui jalur resmi," kata Bosmo.
Imigrasi berkomitmen untuk melindungi WNI dari ancaman perdagangan orang dan penyelundupan manusia. Jika ada yang ingin dilaporkan jangan ragu untuk menghubungi kami melalui WA 0811-833-7004 atau seluruh kanal media sosial Imigrasi Soekarno-Hatta.