Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Cendana dan cicilan utang

Dengan adanya sk menteri keuangan (19 oktober '90) kini 140 ton kayu cendana dari ntt yang sudah digarap, dan siap diekspor ke taiwan, teronggok di gudang. industriawan cendana sulit membayar pinjaman.

19 Januari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAYU cendana dari NTT tidak bisa lagi diharapkan mengharumkan devisa. Sejumlah 140 ton kayu cendana yang sudah digarap menjadi barang kerajinan -- dari patung, kipas, tasbih, sampai aneka dupa -- dan siap diekspor ke Taiwan, kini teronggok di gudang. Para eksportirnya memang harus mematuhi SK Menteri Keuangan (19 Oktober 1990), yang menetapkan bahwa barang jadi, kayu cendana yang boleh dilepas ke pasar internasional adalah yang per satuan berat maksimalnya 0,5 kg. Selama ini cendana adalah primadona PAD (Pendapatan Asli Daerah). Menurut Kabiro Pengembangan Produksi Daerah NTT, Drs. F.C. Matutina, hampir separuh atau Rp 3,9 milyar PAD NTT, yang berjumlah Rp 8 milyar, sumbernya dari hasil penjualan olahan cendana, yang tiap tahunnya rata-rata 600 ton. Dengan adanya SK Oktober itu, yang ikut terancam adalah bermilyar-milyar dana bank yang dipinjam oleh industriawan cendana. Antara lain pinjaman Rp 2,5 milyar yang diberikan BRI dan Bank Danamon kepada CV Daito Indah. Atau pinjaman Rp 200 juta (belum termasuk bunga) dari BRI ke CV Vada. Mereka sekarang rata-rata mengalami kesulitan untuk membayar cicilan utangnya ke bank. Rupanya, barang-barang kerajinan yang satuannya tak lebih dari 0,5 kg (berupa tasbih dan rosario), nilai tambahnya tidak sebanyak kalau bobotnya lebih, misalnya dalam bentuk patung Budha atau ukiran lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus