Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Cermat Memilih Ujung Tombak

12 April 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEKOR puluhan miliar rupiah dua tahun lalu tak membikin PT Asuransi Jasa Indonesia atawa Jasindo keder menyimpan pundi dalam bentuk Kontrak Pengelolaan Dana (KPD). Perusahaan asuransi pelat merah ini optimistis layanan investasi jenis ini tetap oke. Direktur Keuangan Jasindo Solihah mengatakan kinerja investasi KPD kian kinclong seiring dengan mengkilapnya lantai bursa saham.

Pada 2009, misalnya, perseroan mendapat gain Rp 12,3 miliar dari duit yang ditanamkan sebesar Rp 50 miliar. Tahun sebelumnya, Jasindo kebobolan hingga Rp 8 miliar. ”Indeks jeblok saat itu,” katanya kepada Tempo, Jumat pekan lalu. Jasindo tergolong baru merambah investasi KPD. Baru tiga tahun terakhir, perusahaan asuransi kerugian pelat merah ini bekerja sama dengan Bahana Sekuritas.

Dana Pensiun Telkom yang telah puluhan tahun mengembangbiakkan duit melalui layanan ini sudah merasakan manisnya investasi itu. Saat ini, Dana Pensiun Telkom menempatkan Rp 300 miliar di KPD atau sekitar 3 persen dari total dananya sekitar Rp 11 triliun. ”Kuncinya adalah pemilihan manajer investasi,” kata Wahyudi Salasa, mantan Direktur Investasi Dana Pensiun Telkom.

Perusahaan Pengelola Dana Pensiun Karyawan PT Telekomunikasi Indonesia memilih PT Fortis Investments, PT Schroder Investment Management Indonesia, dan Bahana Sekuritas sebagai fund manajer. Wahyudi menambahkan, kontrak yang mengatur kebijakan penempatan dana mesti detail. Misalnya, arena ”permainan” dibatasi pada saham yang masuk indeks LQ45 yang likuid.

Investor pun mesti memonitor transaksi yang dimainkan manajer investasi. Pernah suatu kali, manajer investasi membeli saham yang dirasa tidak pas. ”Langsung saya tegur. Kenapa memilih saham itu, kenapa bukan ini?” kata Wahyudi. Pada kondisi demikian, fund manager wajib menjelaskan dasar keputusan, plus hasil riset.

Jasindo punya pengalaman seru pada puncak krisis finansial global 2008. Saat itu, indeks harga saham gabungan Bursa Indonesia dan bursa lain di dunia naik-turun tak menentu. Manajemen pun buru-buru menarik sebagian dana. Sisanya dilarikan ke pasar uang. Kendati sebagian bisa diselamatkan, kata Kepala Divisi Pendanaan dan Investasi Jasindo Saparudin, kerugian tetap tak terhindarkan.

Kini kondisi berbalik. Lantai bursa kembali kinclong. Pekan lalu indeks ditutup pada posisi 2.845, turun tipis dibanding hari sebelumnya. Pekan sebelumnya, indeks sempat menyentuh 2.900. Maka instruksi Jasindo pun jelas: kembali melantai di Bursa. Manajemen memberikan target tingkat pengembalian sekitar 20 persen. Selanjutnya, fund manajer sebagai ujung tombak yang bermain.

Retno Sulistyowati

Tip Berinvestasi Melalui KPD

  • Pilih manajer investasi yang kredibel.
  • Kontrak kerja sama harus jelas.
  • Penempatan dana atau investasi harus jelas.
  • Aset efek harus disimpan di bank kustodian yang ditunjuk investor, dengan menggunakan akun atas nama investor.
  • Monitor setiap transaksi yang dilakukan manajer investasi.
  • Pertanyakan bila ada transaksi yang, menurut Anda, tidak sreg.
  • Manajer investasi harus menyampaikan laporan tiap periode tertentu (bulanan atau triwulanan), sesuai dengan kontrak.
  • Laporan singkat harian juga diperlukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus