Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Coke dan pepsi

Merayakan ulang tahunnya yang ke-50, merupakan majalah nomor 2 setelah time, kini beroplah 3 juta, sedang time 4,45 juta.(md)

5 Maret 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MESKIPUN ada resesi, Newsweek tidak menghiraukan biaya pestanya. Merayakan ulang tahun ke-50 majalahnya, Chairman Katharine Graham konon menghabiskan sekitar US$ 2 juta (Rp 1,4 milyar lebih). Namun di tengah pesta ria itu, para pengasuh Newsweeek bukannya tidak gelisah. Dengan oplah tiga juta, ia menempati posisi kedua sesudah Tme (oplah 4,5 juta) yang berusia 60 tahun. Sebagai No. 2, menurut pengalaman sejumlah penerbit Amerika, ada ruginya. Para pemasang advertensi biasanya cenderung memilih halaman media yang nomor wakid. Ini memang terbukti di berbagai kota di Amerika yang hanya memiliki dua koran. Selalu koran kedua akhir-akhir ini yang terancam keuangannya - yang merosot pendapatannya dari advertensi. Newsweek, milik Washington Post Co., masih untung US$ 13,2 juta tahun lalu. Tapi pendapatan advertensinya menurun 2%, sementara Time dapat kenaikan 1% tahun lalu. Keduanya merupakan majalah berita mingguan. Keduanya, kata Pemred Time Henry Grundwald, bagaikan Coke and Pepsi. Artinya, mereka sejenis yang saling bersaing dalam penyajian- berita. Kalau sama-sama mengutamakan berita, kata Pemred William Broyles Jr. dari Newsweek, mungkin pembaca memilih Time yang No. I itu. Maka Broyles, pemred ke-5 majalah itu dalam satu dasawarsa, membawa konsep baru sejak ia memangku jabatan itu September lalu. Konsepnya ialah mengurangi berita, menambah cerita. Broyles lantas menjadi tokoh kontroversial. Berusia 38 tahun, dia memang baru pertama kali ini menangani majalah berita. Sebelumnya, dia lebih banyak berorientasi pada features. Kekuatannya itu sudah terbukti membawa sukses pada dua majalah (Texas Monthly dan California) yang pernah disuntingnya. Ketika peristiwa pembantaian pengungsi Palestina di Beirut sedang hangat, dia dalam minggu itu memilih cerita kematian Putri Grace dari Monaco untuk laporan utama Newsweek. "Dia lebih berminat pada cerita yang agak lembut dengan dampak nasional yang lebih besar daripada berita hangat dari Washington," kata seorang reporternya. Tapi banyak anggota redaksinya yang berorientasi berita mulai khawatir melihat pendekatan Broyles. Majalah ini tentu akan berubah. Sejumlah penulis yang berpengalaman di majalah features diterimanya bekerja. Katharine Graham yang sering mengganti pemimpin redaksi itu tampaknya masih senang pada Broyles. Entahlah bagaimana sikapnya kelak bila gaya Broyles tidak meningkatkan oplah atau tidak menambah pendapatan advertensi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus