AHLI patologi Scotland Yard, David Bowen, hari-hari ini
menghadapi masalah terbesar yang pernah dihadapinya sejak dia
ditempatkan di dinas kepolisian Inggris itu. Dari
potongan-potongan daging manusia, tulang-belulang, sebagian
sudah patah dan hangus, lengan yang terlepas dan tiga buah
kepala yang terpisah dari tubuh - dia harus menetapkan jumlah
korban dan identitas mereka. Yang jelas lebih dan tlga orang,
tapi mungkin juga 16 atau 17.
Sisa-sisa tubuh manusia itu diambil dari dua rumah yang terpisah
sejauh lima kilometer di bagian daerah miskin di London. Yaitu
di rumah No. 23, Cranle Gardens di daerah Muswell Hill, Londo
Utara, dan di No. 195, Melrose Avenu. distrik Cricklewood,
London Barat-lalu Kedua rumah itu pernah ditempati Denn Nilsen,
37 tahun, seorang pegawai pada kantor penempatan tenaga kerja.
Nilsen sekarang sudah secara resmi didakwa membunuh Stephen
Sinclair, 2 tahun, seorang penganggur dengan alamat tak Jelas.
Tuduhan lain mungkin segera menyusul bila David Bowen dan
stafnya bisa membuktikan bahwa sisa-sisa jenasah yang ditemukan
polisi yang memeriksa rumah dan halaman kedua rumah itu ada
hubungan dengan kejahatan Nilsen. Me nurut polisi, Nilsen
"mengaku" telah membunuh 16 atau 17 orang.
Tetapi polisi tidak menerima begitu saja pengakuan itu. Mereka
membongkar lantai papan kedua rumah itu, dan menemukan sebuah
peti kayu berisi sebagian dari tubuh manusia yang
terpisah-pisah. Mereka menggunakan sekop, cangkul, anjing dan
alat pencari panas untuk mendeteksi tubuh yang mungkin ditanam
di dalam tanah yang sekarang sedang terselubung salju tebal.
Beberapa orang dari dinas penyidikan Scotland Yard
membongkok-bongkok dengan tongkat, mengais di antara salju di
pekarangan rumah di Cranley Gardens yang tidak begitu terawat.
Sesekali, seorang polisi lain, dalam pakaian sipil, dan alat
penutup hidung, keluar dari rumah itu dengan kantung plastik
hltam yang diperkirakan berisi bangkai manusia. Menurut polisi,
sebagian dari daging dan tulang yan ditemukan ternyata sudah
direbus sebelum ditanam. Ini lebih mempersulit pekerjaan dinas
penyidikan yang berusaha menggolongkan bagian-bgian tubuh
seorang korban. Apalagi menetapkan identitasnya.
Tiga minggu sejak pertama kali ditemukan sisa tubuh manusia di
dalam selokan rumah di Muswell Hill itu, pertengahan bulan lalu,
telepon di kantor polisi masih terus berderin. Sejumlah
keluarga dan orangtua yang kehilangan anak atau kerabat, silih
erganti menanyakan iika ada di antara korban itu adalah anggota
keluarga mereka.
Peristiwa pembunuhan itu terbongkar 12 Februari lalu, ketika
Mike Cattran, seorang tukang pipa air dan selokan dipanggil
untuk membereskan selokan rumah yang tersumbat di Muswell Hill
itu. Cattran, seorang bekas anggota penyelamat pantai, terpukau
tatkala dia melihat sisa-sisa daging manusia itu. Dia sampai
khawatir menceritakan hal itu kepada polisi sampai keesokan
harinya. "Tak satu bagian tubuh pun yang utuh. Semuanya
tercincang-cincang, cukup untuk memenuhi empat ember yang
berkapasitas dua gallon (9 liter)," katanya.
Seorang tetangga di Muswell Hill mengatakan bahwa dia dan
seorang tetangga lain pernah memprotes seorang pemuda yan
membakar sampah di pekarangan belakang rumah itu dua musim panas
lalu. "Tapi kami tidak melihat sesuatu yang aneh dari pembakaran
itu," katanya.
Adapun Dennis Nilsen sendiri, yang digambarkan sebagai orang
yang berbicara dengan suara lembut, bersikap tenang dan sopan
serta berkepribadian baik, dan pernah mendapat latihan
kepolisian - kini menunggu pembukaan sidang pengadilan
perkaranya.
Korbannya diperkirakan adalah pemuda pengangguran tak bertempat
tinggal, yang ditemukan Nilsen di rumah minum dan mudah dibujuk
untuk dibawa ke tempat tinggalnya. Mungkin juga orang-orang
homoseksual.
Berapa banyak korban Nilsen - jika pengadilan kemudian
menyatakan dia bersalah - hanya dia yang tahu. Tapi yang pasti
semakin banyak orang mempertanyakan: kenapa, Inggris, negara
yang begitu konsenatif di Eropa Barat itu, justru melahirkan
sejumlah penjahat keam seperti Crippen, Jack the Ripper yang
memperkosa sebelum membunuh korban-korbannya, Christie, Hindley
dan Brady. Dan terakhir, the Yorkshire Ripper, Peter Sutcliffe.
Jika Nilsen memang membunuh orang sebanyak pengakuannya kepada
polisi, namanya jelas akan menempati kedudukan sejajar dengan
penjahat-penjahat sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini