Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo.Co, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengkoordinasi sumbangan alat-alat kesehatan dari Cina untuk pengendalian dan penanganan wabah Virus Corona alias COVID-19 di Indonesia. Alat-alat kesehatan berjumlah sekitar 40 ton tersebut diangkut menggunakan pesawat jenis Boeing 777 dari Garuda Indonesia dan dijadwalkan tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada hari Kamis malam, 26 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia akan menerima dukungan dari negara mana pun untuk pengendalian dan penanganan wabah Corona. Pasalnya, COVID-19 adalah bencana global. Namun, sebelumnya,bantuan itu harus dipastikan telah melalui prosedur yang ditentukan, termasuk faktor keamanannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tentunya ini akan melalui prosedur pemasukan bantuan, BNPB di bawah Komando Pak Doni Monardo sebagai koordinator untuk menyalurkan bantuan ini segera ke masyarakat. Publik, masyarakat dan media harus tahu kemana, jika mereka memerlukan bantuan, jadikan satu pintu," ujar Luhut dilansir dari keterangan tertulis, Kamis, 26 Maret 2020.
Beberapa perusahaan asal Cina yang memiliki investasi di Indonesia tercatat berinisiatif memberikan sumbangan alat-alat kesehatan untuk membantu proses penanganan dan pengendalian wabah Corona. "Bantuan alkes ini adalah bukti hubungan baik antara kedua negara dan juga wujud kepedulian terhadap wabah Covid-19 yang kita tahu merupakan tantangan semua negara di dunia hari ini,” ujar Juru Bicara Menko Maritim dan Investasi, Jodi Mahardi, pada Kamis pagi, 26 Maret 2020.
Cina, kata dia, sempat dihadapkan pada kondisi darurat pada Januari hingga Februari lalu. Pemerintah Cina pum menerima bantuan peralatan medis dari puluhan negara dan berbagai organisasi internasional. Sekarang setelah kasus penularan baru di sana turun drastis, Negeri Tirai Bambu mulai aktif mengalihkan sumber daya yang dimiliki dengan mengirimkan berbagai bantuan ke negara-negara lain yang sedang kewalahan menghadapi wabah penyakit tersebut. Selain Indonesia, beberapa negara juga menerima bantuan dari Cina antara lain Jepang, Spanyol, Italia, hingga Irak.
Para Donatur yang menyumbang peralatan itu, tutur Jodi, sebagian besar adalah Para investor yang telah berinvestasi di Indonesia seperti di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, Konawe, dan daerah sekitar. Para Investor mengirimkan Bantuan alat kesehatan untuk membantu penanganan pandemi secara nasional dan juga daerah lokal, khususnya tempat mereka berinvestasi.
“Kemenko Marves, sesuai arahan dari Pak Luhut, bekerja sama dengan APLSI mengoordinasi bantuan dari berbagai perusahaan tersebut agar dapat segera terkirim ke Indonesia dan dapat terdistribusi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak dan mendesak. Dengan demikian, diharapkan penanganan wabah ini dapat berlangsung lebih cepat dan warga dapat kita lindungi, termasuk keselamatan petugas medis yang saat ini berjuang di garis terdepan,” ujar Jodi.
Pasokan medis itu sendiri terdiri dari test kit Covid-19, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya. Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, kampus-kampus, dan jaringan lainnya.
Selain memberikan bantuan alat kesehatan, Kemenko Marves bersama APLSI juga mengkoordinasikan pemberian bantuan alat laboratorium untuk memeriksa virus corona atau COVID-19 kepada enam Fakultas Kedokteran di Indonesia berupa alat PCR dan RNA extraction machine. Alat ini akan mampu memeriksa swab test yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit tersebut. Ke depan setelah alat ini dikirimkan, diharapkan pada bulan April minggu kedua semua Fakultas Kedokteran tersebut akan memiliki kemampuan untuk melakukan tes masing masing sebanyak seribu sampel per hari.