Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ASET raja media asal Australia, Keith Rupert Murdoch, bertambah satu. Lewat anak perusaha-annya, Satellite Television for Asian Region (STAR TV) yang berbasis di Hong Kong, taipan 74 tahun ini telah membeli 20 persen saham ANTV.
STAR TV adalah salah satu tambang uang bagi kelompok usaha News Corporation milik keluarga Murdoch. Perusahaan ini dibelinya pada 1993 dari Hucthison Whampoa milik Ri-chard Li, putra miliuner Hong Kong, Li Ka-shing. Wendi Deng, istri ketiga Murdoch yang terpaut usia 40 tahun dengannya, pernah menjadi eksekutif STAR TV.
Jaringan STAR TV memiliki 50 stasiun televisi kabel dan satelit di 53 negara Asia. Disajikan dalam delapan bahasa, programnya dinikmati oleh tak kurang dari 300 juta orang. Di Indonesia, saluran televisi kabel dan satelit STAR TV pun sudah lama masuk. Sebut saja ESPN, Star Sports, Star Movies, Channel V Internatio-nal, Fox News, dan Sky News.
Untuk mengetahui rencana STAR TV di ANTV, wartawan Tempo, Efri Ritonga, mewawancarai juru bicara STAR TV, Jannie Poon, yang berada di Hong Kong melalui sambungan telepon internasional, Kamis pekan lalu.
Mengapa STAR TV tertarik membeli ANTV ?
STAR TV tidak asing dengan pasar Indonesia karena punya pengalaman dalam pengelolaan televisi berlangganan. Indonesia sangat potensial ka-rena memiliki populasi besar, ekonomi yang kami percaya akan bangkit kembali, dan masyarakatnya sangat menyukai hiburan. Kebetulan, saat kami mencari mitra di Indonesia, ANTV juga sedang mencari mitra.
Siapa yang terlibat dalam negosiasi ini?
Banyak orang dari departemen yang berbeda, seperti bagian legal dan keuangan. Chief Executive Of-fic-er STAR TV, Michelle Guthrie, dan Chief Operating Officer, Steve Askew, terlibat langsung.
Murdoch terlibat aktif?
Tidak-tapi tentu saja dia tahu prosesnya.
Ada rencana menambah saham di ANTV?
Kami tidak berencana memb-eli lebih banyak saham lewat perusaha-an induk atau cara lainnya. Cukup 20 persen. Itu batasan yang diatur dalam regulasi di Indonesia. Kami sangat mematuhi peraturan, tentu-nya, hahaha....
Apa yang akan dilakukan di ANTV?
Saat ini masih terlalu dini untuk membicarakan perubahan program dan perwajahan ANTV. Tapi, sekitar dua hingga tiga bulan lagi, saya yakin akan ada perubahan konkret.
Perubahan besar-besaran?
Saya tidak yakin. Kalau yang berjalan selama ini sudah bagus, untuk apa diubah? Kalau memang ada yang perlu ditingkatkan, tentu akan kami tingkatkan. Kami juga mempelajari apa yang dilakukan kompetitor, dan menyiapkan strategi untuk ANTV.
Apa strateginya?
Secara umum adalah meningkatkan kualitas program sehingga me-ng-undang iklan yang banyak. Karena itu, dalam waktu dekat target kami bukan menjadikan ANTV nomor satu atau nomor dua, tapi memperbaiki kualitas program.
STAR TV akan menaruh orang di manajemen ANTV?
Kami belum memutuskan sejauh itu. Yang pasti, kami telah mengi-rim tim yang terdiri dari lima ten-aga ahli dari Hong Kong. Mereka bertugas memahami bagaimana ANTV bekerja, sekaligus membagi keahlian di bidang produksi, program, pasca-produksi, rekayasa, dan promosi.
Apakah ANTV akan dijadikan outlet produk-produk STAR TV?
Tidak. Kami akan memberdayakan perancang program Indonesia. Tidak mungkin mengimpor program dari STAR TV, sebab tidak akan diterima oleh penonton di Indonesia. Apa yang lucu di Hong Kong belum tentu lucu di Indonesia, bukan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo