Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Agung Wicaksono mengklaim peluang investasi di IKN menarik perhatian Eropa. Agung mengatakan European Business Chamber Commerce for Indonesia (EuroCham) bersama Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam mengunjungi IKN pada Kamis, 2 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat potensi investasi dan kemajuan progres pembangunan IKN. Perwakilan C-Level dari 30 perusahaan swasta asal negara Uni Eropa tergabung dalam kunjungan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kedatangan para perwakilan perusahaan juga menjadi bentuk investment opportunity visitation (kunjungan peluang investasi) yang ada di IKN,” kata Agung ketika mendampingi para delegasi di IKN pada Kamis, 2 Mei 2024, dikutip dari siaran pers Otorita IKN.
Adapun isu yang dibahas dalam kunjungan tersebut, di antaranya kesiapan IKN menjadi ibu kota yang cerdas dan berkelanjutan. Salah satunya pertanyaan mengenai sektor kesehatan dan kebugaran yang banyak dilontarkan oleh perwakilan perusahaan-perusahaan.
Agung pun mengatakan bahwa sudah ada beberapa investasi di sektor kesehatan, seperti Rumah Sakit (RS) Mayapada, RS Hermina, RS Kemenkes, RS Abdi Waluyo. "Nantinya, kami juga akan mencanangkan fasilitas kebugaran publik dan tentunya seluruh wilayah Nusantara juga akan menjadi kota ramah bagi pegiat kebugaran,” ujarnya.
Dubes Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Denis Chaibi, berharap pihaknya bisa mensinergikan aspek positif dengan IKN. Ia juga mengklaim salah satu aspek terbaik dari Eropa adalah perkembangan kotanya yang memenuhi aspek livable, green, and sustainable (layak huni, hijau, dan berkelanjutan).
"Saya kira ini cocok dengan visi IKN untuk menjadi kota livable dan lovable nantinya dan kita bisa saling bekerja sama dalam realisasinya,” ujar Dennis.
Presiden Director HSBC sekaligus Ketua EuroCham, Francois de Maricourt, mengatakan bahwa melihat secara langsung pembangunan IKN merupakan bentuk peninjauan dan kerja sama yang paling tepat,
"Karena selama ini saya hanya melihat perkembangan IKN melalui media elektronik. Prinsip Seeing is Believing terbukti di IKN,” ucap de Maricourt.
Pembangunan IKN secara menyeluruh disinyalir membutuhkan biaya Rp 466 triliun dengan porsi 19-20 persen dari APBN. Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan investasi non-APBN senilai Rp 100 triliun. Otorita IKN optimistis target tersebut tercapai.
Pemerintah, kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, akan memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi ibu kota baru yang terletak di Kalimantan Timur itu. Ia mengatakan, investor domestik ditempatkan di klaster 1.
"Mengenai PMA (penanaman modal asing), kita bikin di klaster keduanya," kata Bahlil di Kementerian Investasi, Senin, 29 April 2024. "Jadi, pengusaha-pengusaha nasional dulu yang akan diambil, baru kami dorong ke PMA."
Menurut Bahlil, investasi asing bakal diambil untuk proyek-proyek berteknologi tinggi. Misalnya, untuk sektor transportasi. "Kita akan dorong ke perusahaan-perusahaan asing yang mempunyai teknologi, kemampuan, dan pengalaman itu," ujar dia.