Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Dengan Hati-hati, Maju

Sidang para menteri ekonomi Asean telah menyetujui proyek urea di Indonesia & Malaysia. Jepang setuju untuk memberi bantuan kredit. Prefesential trade arrangements akan diperluas. (eb)

17 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAHUN lalu disepakati proyek urea di Indonesia. Para menteri ekonomi ASEAN minggu lalu menyetujui satu lagi proyek urea di Malaysia. Prosesnya berjalan lambat tapi, seperti Presiden Soeharto mengamanatkannya, "maju dengan penuh hati-hati." Tiga anggota ASEAN lainnya -- Singapura, Muangthai dan Pilipina -- seyogianya juga mendapat proyek industri bersama. Ternyata tidak semua bisa disetujui serentak, karena anggota bersangkutan terlambat menyelesaikan studi penjajagan kemungkinan proyeknya seperti Muangthai dengan abu-soda Pilipina dengan superposfat dan Singapura dengan diesel. Tapi keterlambatan feasibility study itu juga disebabkan kepentingan nasional konflik dengan kepentingan regional. Proyek diesel, umpamanya, telah menjadi persoalan bagi Singapura karena ada desakan dari keempat negara lainnya supaya dibatasi pembuatan mesinnya untuk 200 tenaga kuda ke atas. Pembatasan itu bertujuan melindungi industri negara anggota supaya tidak disaingi oleh investasi ASEAN. Kini semua anggota berlomba membangun industri diesel masing-masing. Maka masalah satu lagi industri diesel sebagai proyek bersama untuk Singapura masih menjadi tandatanya besar. Bukan Nonsens Para menteri ekonomi ASEAN telah bersidang secara marathon selama 2 hari di Hotel Indonesia Sheraton, Jakarta. Pada akhir sidang ke-VI itu, Rabu dinihari pk. 01.30, mereka muncul di depan pers dengan wajah yang kelihatan lesu. Namun hasil sidang itu masih tetap mencerminkan hasrat untuk kerjasama ekonomi yang sering ditanggapi skeptis oleh sebagian pers Barat. The economist (13 Mei), umpamanya, menulis "Sebagai suatu organisasi ekonomi, ASEAN adalah nonsense. Kelima negeri ini tidak bisa menjumpai pasaran utama mereka di lingkungan mereka sendiri. Tapi sebagai suatu kelompok politik, ia menjadi penting di dunia .... " Pasaran utama itu ternyata diusahakan terus. Ini terbukti dari kesediaan kelimanya untuk memperluas preferential trade arrangements, bertujuan mengurangi tarif impor supaya volume dagang antar-ASEAN meningkat. PTA itu yang tadinya mencakup 71 macam komoditi sudah disetujui untuk ditambah dengan 755 lagi. Untuk menambahnya pun sudah dijumpai mekanismenya, antara lain tiap negara anggota dimungkinkan untuk menawarkan tambahan sedikitnya 100 jenis pada sidang berkala Komisi ASEAN tentang Perdagangan dan Pariwisata. Tak kalah pentingnya dari sidang ke-VI itu ialah kesepakatan untuk membentuk sistem koordinasi regional untuk cadangan beras. Ini tentu bertujuan saling membantu antara sesama anggota bila ada kesulitan membeli bahan pangan itu, sebagaimana tadinya diputuskan untuk bahan bakar. Para Menteri Luar Negeri ASEAN menjelang akhir minggu ini bertemu di Pattaya, Thailand, untuk mengukuhkan persetujuan ekonomi di Jakarta ini. Sementara itu reaksi dari Tokyo menggembirakan, terutama mengenai disetujuinya kedua proyek ASEAN itu yang sebagian pembiayaannya memerlukan bantuan kredit Jepang. PM Fukuda dalam perlawatannya ke negara-negara ASEAN, Agusrus '77, membayangkan bahwa kredit itu akan tersedia. Ini pasti bukan nonsens.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus