Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebut pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) di Purwakarta, Jawa Barat hampir tuntas.
"Saya ingin memastikan kesiapan PLTS terapung Cirata untuk dapat dioperasikan. Saat ini, kami sedang melakukan berbagai uji coba dan memastikan listrik dari PLTS ini bisa terdistribusi dengan baik. Kami optimis akhir Oktober 2023, sekaligus memperingati Hari Listrik Nasional, PLTS ini bisa diresmikan," ucap Darmawan lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu 9 September 2023.
Sebelumnya, Darmawan meninjau langsung PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara tersebut pada Kamis 7 September 2023 lalu.
Ia menjelaskan PLTS terapung Cirata merupakan hasil kolaborasi antara subholding PLN Nusantara Power dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar. Lewat kolaborasi, proyek itu mampu menyerap lebih dari 1.400 tenaga kerja lokal.
Dengan menerapkan teknologi yang canggih, PLTS tersebut juga turut melahirkan kompetensi baru bagi PLN.
"Saya bertemu dengan beberapa personel, lulusan universitas terbaik negeri ini. Saya tanya setahun yang lalu apakah mereka paham bagaimana membangun dan mengoperasikan PLTS terapung ini? They nothing know about this. Banyak sekali tantangan yang harus diselesaikan. Namun tantangan tersebut, berhasil kami petakan, dan kami cari jalan keluarnya. Tantangan tersebut ternyata membuat kami semakin kuat," ujar Darmawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PLTS terapung tersebut terletak di atas Waduk Cirata
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PLTS terapung tersebut terletak di atas Waduk Cirata, Bandung Barat, Jawa Barat. Terbentang di area seluas 200 hektare yang terbangun dalam 13 blok dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS tersebut mampu memproduksi 245 juta kilowatt hour (kWh) energi bersih per tahun dan mampu melistriki setara lebih dari 50 ribu rumah serta akan menekan emisi karbon lebih dari 200 ribu ton per tahun.
Dengan nilai investasi mencapai Rp1,7 triliun, proyek itu mampu menghasilkan pengembalian investasi yang menarik, meningkatkan kepercayaan investor serta sekaligus menjawab tantangan energi bersih.
"Ini juga menjadi bukti bahwa PLN mampu menghadirkan skema kerja sama investasi yang menarik sehingga berhasil mendorong minat investor untuk mengembangkan proyek energi terbarukan di wilayah lain," ujarnya.
Darmawan memastikan PLN akan terus mengembangkan pembangkit listrik yang berbasis energi bersih. Dengan potensi energi bersih mencapai 360 gigawatt (GW), PLN membuka ruang kerja sama investasi untuk pengembangan energi bersih di Tanah Air dalam mewujudkan target net zero emission (NZE) 2060.
Saat kunjungannya tersebut, Darmawan juga meluncurkan penggunaan perahu listrik bernama Nusantara e-Boat. Perahu listrik tersebut digunakan sebagai kendaraan operasional petugas PLTS terapung Cirata.
Pilihan editor: PLN Sudah Bangun 624 SPKLU di Indonesia, Targetnya 800 Unit