Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom yang juga Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyetujui kritik calon wakil presiden Muhaimin Iskandar alias Cak Imin soal program Kartu Prakerja yang digagas Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ia memberikan sejumlah catatan pada pelaksanaan program Kartu Prakerja di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mesti diperbaiki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama, kata Yusuf, saat ini sebagian besar peserta kartu Prakerja adalah orang yang sudah bekerja. "Sehingga tujuan utama program kartu Prakerja yang seharusnya ditujukan bagi pengangguran dan korban PHK menjadi tidak tercapai,” ujarnya dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis, 14 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih jauh, lanjut Yusuf, hanya sedikit peserta program Prakerja yang mengikuti pelatihan hingga selesai. “Sehingga tujuan peningkatan kompetensi sulit tercapai," kata dia.
Kedua, mekanisme pendaftaran peserta program Kartu Prakerja yang didasarkan pada pendaftaran mandiri secara digital. Menurutnya, hal ini justru menjadi bias karena terkesan lebih mengarah ke kelompok menengah dan atas. "Jadi coverage program Kartu Prakerja ini untuk kelompok miskin sangat rendah," kata Yusuf.
Ketiga, kata Yusuf, jenis pelatihan yang ditawarkan dalam program Kartu Prakerja berdurasi singkat. Peserta hanya diwajibkan minimal mengikuti selama 6 jam. Pelatihan yang dilakukan pun sepenuhnya Daring tanpa tatap muka interaktif atau on the job training.
Dengan desain pelatihan seperti ini, program Kartu Prakerja susah mencapai tujuan untuk skilling angkatan kerja baru, re-skilling untuk pekerja korban PHK, dan up-skilling untuk pekerja aktif.
"Meski kini untuk 2023 pemerintah menyebutkan program Kartu Prakerja dilakukan dengan skema normal sebagai program vokasi dengan skema hybrid, durasi jam pelatihan ditambah dan tidak lagi sebagai Bansos, namun hal ini tetap tidak memadai," ucap Yusuf.
Sebelumnya, Calon wakil presiden nomor satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan bakal mengevaluasi total program Prakerja. Hal tersebut dikatakan Cak Imin usai mengikuti launching 1 Juta Juru Bicara Desa Amin pada Jumat, 8 Desember 2023.
Cak Imin menuturkan saat ini Prakerja seperti tak mencapai urgensinya. Pasalnya yang mengikuti program Prakerja menonton Youtube lalu dibayar, dan pembuat video pelatihan dibayar.
Cak Imin menyoroti uang negara hanya menyokong perusahaan penyedia jasa di program Kartu Prakerja dibanding memfasilitasi hasil pendidikan atau pelatihan untuk peserta Kartu Prakerja. "Kok sekarang berubah sasaran," ujarnya.
Cak Imin mengatakan evaluasi total ini bagian dari perubahan. Pembenahan antara pendidikan dengan lapangan kerja, menjadi jembatan langsung tidak boleh ada pengangguran karena salah arah pendidikan. "Ini contoh perubahan," katanya.
Cak Imin maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Mereka akan berhadapan dengan dua pasangan lainnya yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
YOHANES MAHARSO | TIKA AYU