Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Elnusa Tbk (Elnusa), bagian dari Subholding Upstream Pertamina, telah merealisasikan 39 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sepanjang 2024. Aneka program TJSL ini dikelola secara konsolidasi bersama Anak Perusahaan Elnusa, mencakup berbagai bidang strategis yang relevan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Keberlanjutan bukan hanya sekadar tujuan, tetapi juga bagian integral dari strategi bisnis kami. Kami memastikan bahwa Elnusa tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan secara nyata,” kata Manager Corporate Communication Elnusa Jayanty Oktavia Maulina dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat, 10 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaksanaan TJSL Elnusa di 2024 mencakup berbagai bidang, meliputi lingkungan, ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan. Bidang pendidikan menjadi fokus utama dengan kontribusi sebesar 28 persen, diikuti oleh bidang ekonomi dengan 26 persen, lingkungan dan kesehatan masing-masing 18 persen, serta bidang sosial sebesar 8 persen.
“Program-program ini dirancang secara holistik untuk memastikan keberlanjutan dan relevansi dengan kebutuhan masyarakat,” kata Jayanty.
Salah satu program unggulan adalah Desa Energi Berdikari (DEB) Elnusa Sumengko. Program ini bertujuan menjadikan Desa Sumengko sebagai pusat energi mandiri yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat. Program ini mengusung nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mendukung beberapa poin SDGs, termasuk Good Health and Well-being, Quality Education, Gender Equality, serta Decent Work and Economic Growth.
“Melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat lokal, program ini melibatkan pengelolaan tanaman toga secara mandiri oleh masyarakat desa, mulai dari pengolahan lahan hingga pengolahan hasil menjadi produk siap pasar,” kata Jayanty.
Elnusa memilih Desa Sumengko sebagai lokasi berdasarkan hasil diskusi kelompok terarah (FGD) antara perusahaan dan para pemangku kepentingan setempat. FGD ini mengidentifikasi potensi serta kebutuhan masyarakat di sekitar area operasional Elnusa.
Selanjutnya Program Merajut Karya Bersama Sahabat Istimewa Elnusa (Mekar Bestie) juga menjadi salah satu highlight kegiatan CSR di akhir 2023 hingga 2024. Program ini memberikan pelatihan dan pendampingan kepada Sahabat Istimewa Elnusa, kelompok disabilitas yang memiliki bakat menjahit, membuat pola, serta mengolah bahan felt dari sampah plastik. Produk hasil kreasi mereka tidak hanya menjadi bentuk kreativitas tetapi juga berkontribusi pada upaya potensi pengurangan emisi karbon sebesar 2,9 juta ton CO2e. Produk ini diolah dari limbah plastik vending machine yang berada di area Graha Elnusa dan beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta, serta telah digunakan sebagai hampers korporat, menjadikannya simbol inovasi berbasis keberlanjutan.
Program lainnya, seperti Green Action, berfokus pada konservasi lingkungan dan telah berkontribusi pada potensi penurunan jejak karbon sebesar 37,6 juta ton CO2e. “Program ini sekaligus menegaskan peran Elnusa sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan,” kata Jayanty.
Secara keseluruhan, program TJSL yang dilaksanakan Elnusa pada 2024 telah memberikan dampak kepada 93.321 penerima manfaat.
Pilihan Editor: Inflasi 2024 Terendah Sepanjang Sejarah. Apa Artinya?