Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi masih menunggu keputusan kantor pusat untuk meluncurkan bahan bakar gas atau Liquid Petroleum Gas (LPG) atau elpiji non subsidi Bright Gas ukuran 3 kilogram (kg).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pada prinsipnya Pertamina MOR VII sudah siap meluncurkan Bright Gas 3 kg tersebut," kata General Manager Marketing Operation Region VII Sulawesi Tengku Fernanda di Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 28 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan tinggal menunggu arahan dari kantor pusat, dan siap meluncurkannya di wilayah Sulawesi.
Branch Manager Marketing Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo (Suluttenggo) Daniel Alhabsy mengatakan memang untuk tahap awal belum semua daerah yang melakukan peluncuran Bright Gas 3 kg tersebut. "Belum di semua daerah, baru uji coba dulu," katanya.
Daniel menjelaskan, Sulawesi Utara menjadi salah satu daerah penjualan elpiji non subsidi Bright Gas ukuran 3 kg di Wilayah Pertamina MOR VII.
Daniel mengatakan di Jakarta peluncuran elpiji non subsidi Bright Gas ukuran 3 kg akan dilakukan pada Juli 2018, tapi tanggal pastinya masih dalam pembahasan. Hal ini, katanya, untuk melengkapi jenis elpiji yang disediakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mampu.
Bahan bakar tersebut akan dijual dengan harga isi ulang sebesar Rp 35 ribu-Rp 40 ribu per tabung, sedangkan harga tabung Rp 110 ribu.
Pertamina memutuskan untuk mengeluarkan elpiji non subsidi Bright Gas ukuran 3 kg untuk memenuhi kebutuhan konsumen lantaran sebagian masyarakat mampu masih memilih menggunakan elpiji 3 kg yang disubsidi.
ANTARA