Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) menargetkan program Every Purchase Is Cheap (EPIC) yang resmi digelar hari ini, Ahad, 22 Desember 2024 hingga 31 Desember 2024 akan mampu meraup omzet penjualan hingga Rp 14,5 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Aprindo Solihin yakin program ini bakal mendorong kenaikan nilai belanja hingga 8 persen per harinya. "Diharapkan kita bisa mencapai angka di 11 hari ini menjadi Rp 14,5 triliun," ujar Solihin saat pembukaan program EPIC di Drive Trhu Alfamart Alam Sutera, Tangerang, hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasar catatan, kata Solihin, rata-rata omzet penjualan retail pada tahun ini mencapai lebih dari Rp 424 triliun. Jika dibagi selama 354 dan 11 hari ini adalah program EPIC, maka per harinya omzet penjualan bisa mencapai rata-rata sekitar kurang lebih Rp 12 triliun. Solihin berharap, para peretail yang bergabung dalam Aprindo bisa bersama sama dalam meningkatkan penjualan di penghujung tahun 2024 ini.
Adapun program EPIC Sale yang mulai berlangsung serentak di jaringan retail Aprindo seluruh Indonesia resmi dibuka Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Budi Santoso.Program EPIC Sale memberikan diskon hingga 70 persen untuk bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, bawang merah dan bawang putih.
Menteri Airlangga dan Menteri Budi sempat berdiaolog langsung dengan peretail di Tanah Air secara online seperti di Papua dan Ternate. Dalam dialog virtual itu, disampaikan Hypermart Ternate, Karawaci Tangerang hingga Papua memberikan diskon hingga 50 persen untuk kebutuhan pokok.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, program EPIC Sale dan sejenisnya seperti Harbolnas membantu masyarakat untuk meningkatkan daya beli terutama persiapan libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru. Dia memastikan untuk semua harga komiditas terpantau normal dan tidak ada lonjakan harga.
"Jadi harga stabil, saya sudah pergi ke beberapa daerah, pasar pasar tradisional juga sudah normal. Kita juga selalu berkomunikasi dengan produsen, distributor biar harga atau pasokan terjangkau untuk masyarakat," kata Budi.