Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Erupsi Gunung Agung di Bali yang terus terjadi berpengaruh terhadap sejumlah penerbangan. General Manager Angkasa Pura I Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayoga mengatakan terdapat 22 penerbangan yang membatalkan, mengubah arah, dan kembali ke bandara asal hingga Sabtu, 25 November 2017.
Dia mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan pertimbangan masing-masing maskapai. "Kami menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan airlines," kata Yanus saat dihubungi, Minggu, 26 November 2017.
Namun, Yanus menuturkan, penerbangan masih memungkinkan selama debu tidak mengarah ke bandara. "Bandara masih beroperasi dengan normal hingga saat ini."
Baca: Gunung Agung Meletus, 4 Maskapai Internasional Ini Batal ke Bali
Gunung Agung meletus pada Selasa, 21 November 2017, pukul 17.05. Sejak saat itu, erupsi terus terjadi. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan sebaran abu vulkanik mengarah ke timur hingga tenggara menuju ke daerah Lombok, berdasarkan Satelit Himawari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah mengeluarkan peringatan penerbangan dinaikkan dari Orange menjadi Red. Sejumlah maskapai penerbangan pun memutuskan batal mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Yanus memastikan penerbangan ke Ngurah Rai dan sebaliknya masih bisa dilakukan. "Aman," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini