Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Erupsi Gunung Anak Krakatau, Airnav Indonesia: Tidak Ada Penerbangan yang Terdampak

Airnav Indonesia mengungkapkan tidak ada kendala signifikan yang menganggu sistem penerbangan terkait erupsi Gunung Anak Krakatau.

17 Juli 2022 | 16.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara Gunung Anak Krakatau, di perairan Selat Sunda, Kamis 28 April 2022. Aktivitas gunung api itu dilaporkan menurun kembali setelah sempat meningkat hingga ditetapkan status Siaga. (Antara/HO-BNPB)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi di Lampung Selatan telah mencapai level III (Siaga) pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 pukul 23.39 WIB. Meski begitu, Airnav Indonesia mengungkapkan tidak ada kendala signifikan yang menganggu sistem penerbangan.

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi mengungkapkan sejak informasi tersebut didapat, AirNav melakukan pemantauan intensif pada sebaran abu vulkanik dari aktivitas erupsi tersebut kaitannya dengan potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut.

"Pemantauan dilakukan di beberapa bandara (Salakanagara Tanjung Lesung, Taling Lampung Barat, dan Radin Inten II Lampung) melalui sejumlah lokasi kerja AirNav, di antaranya Cabang Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC), Bandar Lampung, Halim, dan Curug," kata Rosedi pada siaran pers Minggu 17 Juli 2022.

Lewat siaran pers yang dibagikan, Airnav menyampaikan bahwa:
a. Berdasarkan informasi terbaru pada pukul 06.00 WIB pagi ini, erupsi yang terjadi tadi malam sifatnya tidak berkelanjutan,
b. Tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav,
c. Tidak ada rute penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, dan
d. Tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

Saat ini AirNav telah menerbitkan Ash NOTAM (ASHTAM) Nomor VAWR2492 yang berlaku 24 jam sejak 16 Juli 2022 pukul 23.40 WIB hingga nanti malam untuk menyebarluaskan informasi aktivitas erupsi tersebut kepada seluruh stakeholder penerbangan, terutama kepada para pengguna jasa navigasi penerbangan.

"AirNav juga telah menyiapkan contigency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan, termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan sewaktu-waktu," kata Rosedi.

AirNav juga akan terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan.

"AirNav akan melaporkan update informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan diberikan dengan sebaik-baiknya," kata Rosedi.

Baca Juga: Dari Erupsi Hingga Tsunami, Berikut Fakta Letusan Krakatau Sepanjang Sejarah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus