Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM, Arcandra Tahar mengatakan saat ini dari segi kelistrikan cadangan daya yang ada di Labuan Bajo sudah di atas 20 persen. Karena itu, Arcandra meminta kepada masyarakat dan investor untuk tak perlu lagi khawatir mengenai kurangnya pasokan listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi jangan khawatir lagi soal listrik. Apalagi kalau perekonomian makin tumbuh, silakan datang berinventasi. PLN siap untuk membantu. Dengan adanya pembangkit, terutama hadirnya PLTMG Rangko, kelistrikan Labuan Bajo sudah sangat baik,” kata Arcandra seperti dikutip dari keterangan tertulisnya yang diperoleh Tempo, Jumat, 4 Januari 2018.
Sebelumnya, pada Jumat lalu, Arcandra menuju ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur untuk memastikan keandalan pasokan listrik. Sebab, saat ini Labuan Bajo merupakan telah mendapat sorotan sebagai salah satu dari sepuluh destinasi terbaik di Asia.
Adapun saat ini kondisi sistem kelistrikan di Labuan Bajo telah berstandar dunia dengan adanya beberapa proyek pembangunan yang menunjang kondisi kelistrikan di sana. Misalnya, pembangunan jaringan MVTIC sepanjang 35,649 kms, pembangunan jaringan A3CS dan rekonduktoring sepanjang 30 kms dan pekerjaan uprating JTM 32 kms. Selain itu, dilakukan pula rehabilitasi sebanyak 52 unit gardu, pembangunan GH Gorontalo dan Lembor, serta nantinya pengadaan mini SCADA di Labuan Bajo.
Direktur Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko R. Abumanan mengatakan saat ini daya tampung pembangkit pada sistem Flores juga sudah mencapai 35.998 kW. Hal ini karena adanya tambahan dari PLTMG Rangko sebanyak 23.448 kW yang sudah beroperasi sejak Juli 2018. Kemudian ada pula dari PLTP Ulumbu 9.000 kW ini sudah interkoneksi sistem Flores.
"Sedangkan untuk PLTD Golobilas 3.000kW, PLTD Waso 450 kW, dan 100kW PLTMH Wae Garit saat ini off dan standby apabila diperlukan," kata Djoko dalam siaran pers yang sama.
Djoko juga menjelaskan bahwa kondisi beban puncak sistem Manggarai yang melingkupi Labuan Bajo dan Ruteng saat ini telah mencapai 18,9 MW dengan sistem kelistrikan yang memiliki surplus daya hingga 47,9 persen. Sedangkan dari fasilitas jaringan, PLN telah memiliki Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 187 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 166 kms, 3 Gardu Induk di Ruteng, Ulumbu, dan Labuan Bajo dengan kapasitas 1x30 MVA dan gardu sebanyak 143 buah serta sudah melayani 19.157 pelanggan.
Djoko menambahkan saat ini PLN sudah menyiapkan Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 KV Ruteng-Ulumbu dengan 72 titik tower dan SUTT 70 kV Ruteng-Labuan Bajo sebanyak 230 titik tower yang proyeknya sudah mencapai 100 persen. Fasilitas ini diharapkan bisa meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Labuan Bajo dan sistem kelistrikan Flores.
"Karena melihat pertumbuhan listrik paling tinggi salah satunya di NTT ada di Labuan Bajo dengan daerah wisata yang semakin maju. Jadi mari para investor datang ke Labuan Bajo untuk perekonomian yang lebih baik,” kata Djoko.
Simak berita tentang ESDM hanya di Tempo.co