Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menganggap F1 Powerboat (F1H2O) di Danau Toba, Sumatera Utara. tak sebatas untuk pengembangan infrastruktur pariwisata dan peningkatan ekonomi lokal. Ajang balap perahu motor berkelas internasional itu turut menjadi momentum pengenalan budaya setempat, yaitu adat Batak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Buat orang Batak jadi penting, karena menjadi suatu pergerakan yang berlanjut, Ditonton banyak orang dan secara ekonomi (berdampak) besar," ujarnya dalam Konferensi F1 PowerBoat Danau Toba di Gedung Kemenko Marvest, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serupa Februari 2023, balap F1 Powerboat akan diadakan kembali di Balige, Danau Toba, pada 2-3 Maret 2024. Ajang ini akan diikuti 18 pembalap internasional dari 10 negara yang akan berpartisipasi.
Luhut pun optimistis bahwa F1 Powerboat kali ini akan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia, terutama dalam sektor pariwisata. Berupaya mengulang capaian 2023, Luhut berharap F1 Powerboat 2024 bisa kembali memicu perputaran uang lebih dari Rp 1,68 triliun.
“Dampak ekonomi dari Powerboat dan Aquabike tahun lalu mencapai Rp 1,68 triliun dan berhasil mendatangkan 100 ribu wisatawan,” katanya.
Direktur Utama InJourney, Donny Oskaria, dalam kesempatan yang sama, mengatakan F1 PowerBoat Danau Toba kali ini lebih banyak menampilkan tradisi budaya Batak. Panitia sudah menyiapkan agenda sampingan alias side event berupa kompetisi balap dayung perahu tradisional Batak Toba, Solu Bolon, antar kabupaten di Sumatera Utara. Ada pula festival budaya dan pasar usaha mikro. Kecil, dan menengah (UMKM) yang bisa dikunjungi masyarakat.
"Jadi akan banyak side event yang kita buat untuk mempromosikan kultur Batak yang dikombinasikan dengan keindahan Danau Toba," ucap Donny.