Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan terus melakukan pembangunan infrastruktur di Lombok pasca gempa Lombok. Dia mengatakan bangunan utama yang segera dibangun ialah pasar, sekolah, masjid, dan perumahan.
BACA: Usai Gempa Lombok, Kominfo Kirim 3 Telepon Satelit Tambahan
"Kami siap menjalankan perintah presiden untuk menangani dampak gempa di Lombok," ujar Basuki di Kantor PUPR, Senin, 20 Agustus 2018.
Terkait gempa yang baru saja terjadi Minggu malam, 19 Agustus 2018, Basuki menjelaskan gempa tersebut berkekuatan besar sehingga menambah kerusakan di titik yang berbeda. PUPR membangun bangunan rusak tersebut dengan teknologi Risha.
Risha merupakan teknologi struktur bangunan tahan gempa. Direktur Jenderal Cipta Karya Danis Hidayat Sumawilaga menjelaskan bangunan tersebut berbeda dengan bangunan sebelumnya yang ada di Lombok.
BACA: Gempa Lombok Beruntun, Warga Mataram Takut Pulang ke Rumah
Dia menuturkan struktur yang digunakan ialah balok, tiang, dan sambungan. "Bangunan tersebut menggunaka bahan-bahan produksi dalam negeri," ujar dia.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terjadi 12 gempa sejak Minggu siang kemarin hingga Senin pagi ini, 20 Agustus 2018. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tercatat 460 orang meninggal dunia akibat gempa Lombok per 15 Agustus 2018.
Gempa Lombok ini setidaknya juga menyebabkan 7.773 orang luka-luka, yang terdiri atas 959 luka berat dirawat inap dan 6.774 luka ringan. Selain itu, 417.529 orang terpaksa mengungsi ke ribuan titik lokasi pengungsian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini