Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Genjot Daya Beli, Jokowi: Program Padat Karya Dimulai Awal 2018

Presiden Jokowi berharap program padat karya di sejumlah kementerian bisa dilakukan pada awal 2018.

6 Desember 2017 | 20.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta program padat karya di sejumlah kementerian bisa dilakukan pada awal 2018. Program yang sering disebut dengan cash for work ini diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat di perdesaan.

"Saya minta awal Januari sudah bisa kita lihat di lapangan, sudah bisa dimulai. Karena kita harapkan, dengan ini, ada peningkatan daya beli masyarakat, terutama yang ada di desa," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Rabu, 6 Desember 2017.

Baca: Jokowi Minta Dana Desa untuk Program Padat Karya 

Program padat karya tersebut di antaranya program yang ada di Kementerian Desa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan cash for work dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja. Dengan demikian, masyarakat nantinya mempunyai penghasilan dan memiliki daya beli terhadap kebutuhan sehari-hari.

Program ini diharapkan bisa menggerakkan perekonomian di daerah serta mampu mengentaskan warga miskin. Caranya, dengan membuat lapangan kerja melalui pembangunan infrastruktur daerah yang dilakukan masyarakat. Nantinya, mereka dibayar harian atau mingguan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2018 yang ditargetkan 5,4 persen bisa dicapai. Momentum pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa terus dijaga dengan terus meningkatkan iklim kemudahan berusaha dan berinvestasi.

Apalagi, kata Jokowi, pada Januari atau Februari 2018, pemerintah akan menerapkan single submission (sistem perizinan berbasis teknologi informasi). Melalui single submission ini, dia berharap target investasi bisa dicapai karena ada satuan tugas yang mengawal setiap investasi yang masuk ke Indonesia.

Jokowi juga berharap stabilitas ekonomi, baik stabilitas harga, keuangan, maupun neraca pembayaran, bisa dijaga. "Mengenai stabilitas harga, saya ingatkan hati-hati dengan inflasi, harus bisa kita kendalikan," ucapnya.

Pengaruh perubahan iklim dan cuaca yang ekstrem ataupun bencana di beberapa daerah juga harus ditangani dengan baik karena dianggap akan berpengaruh pada stabilitas harga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus