Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Gunung Agung Erupsi Lagi, Operasional Pura Besakih Tetap Normal

Operasional Pura Besakih di Kabupaten Karangasem masih tetap normal meskipun aktivitas vulkanik Gunung Agung menunjukkan peningkatan.

4 Juli 2018 | 15.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah wanita Hindu membawakan Tari Pendet dalam upacara Tawur Kesanga menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 di Pura Besakih, Karangasem, Bali, 16 Maret 2018. Upacara untuk menyucikan alam tersebut dipusatkan di Pura terbesar di Bali itu dan digelar secara bersamaan juga di seluruh desa adat di Pulau Dewata. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Denpasar - Operasional Pura Besakih di Kabupaten Karangasem masih tetap normal meskipun aktivitas vulkanik Gunung Agung menunjukkan peningkatan sejak beberapa hari ini. Pasalnya, embusan dan debu mengarah ke barat sehingga tidak berpengaruh terhadap aktivitas di Pura Besakih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelaksana tugas Manajer Manajemen Operasional Pura Besakih, I Wayan Ngawit, menyebutkan, masyarakat yang datang karena rangkaian upacara keagamaan tetap bisa bersembahyang dan melakukan prosesi. "Hanya, kunjungan wisatawan terjadi penurunan sampai 50 persen,” ujarnya, Rabu, 4 Juli 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada hari biasa, menurut Ngawit, pengunjung ke pura yang berada dalam radius 7 kilometer dari puncak Gunung Agung ini dikunjungi hingga 800 orang wisman. Saat ini, penduduk di kawasan Besakih masih tetap berada di desanya masing-masing dan tidak mengungsi.

Ngawit menyatakan hanya dua desa yang mengungsi, yaitu Desa Temukus yang jaraknya 3,5 kilometer dan Desa Kesimpar yang berjarak 4 km dari puncak Gunung Agung. Masyarakat dua desa itu mengungsi karena akses yang mereka lalui harus melewati sebuah sungai tempat mengalirnya lahar dari puncak Gunung Agung.

Warga yang mengungsi itu takut kalau terjadi hujan dan air sungai meluap, desa mereka akan terisolasi dan akan sangat sulit mendapatkan bantuan, sehingga memilih mengungsi ke tempat yang aman.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta mengimbau pengelola Pura Besakih terus berkoordinasi dengan PVMBG agar selalu mendapatkan informasi terbaru. Meskipun akhir-akhir ini gunung tertinggi di Bali itu kembali mengeluarkan embusan asap dan abu, pemerintah belum berani menyatakan kawasan Besakih ditutup atau tidak karena situasi dan kondisi belum pasti.

Adapun Pura Besakih merupakan tempat yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Hindu Bali. Kegiatan di Pura Besakih akan terus berlangsung setiap hari. Wisatawan juga masih bisa terus berkunjung ke Pura Besakih.

Pemda, kata Sudikerta, juga khawatir dengan peningkatan aktivitas Gunung Agung tersebut. Pasalnya, imbas gunung itu dikhawatirkan tidak hanya berdampak secara fisik pada daerah sekitar, tapi juga terhadap kehidupan sosial-ekonomi seluruh masyarakat Bali, khususnya sisi pariwisata.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus