Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cucu Mohammad Hatta, Gustika Jusuf Hatta, sempat berseteru dengan tim pemenangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Gustika tidak mau sang kakek disamakan dengan tokoh politik yang saat ini sedang berlaga di dalam pemilu.
Baca: Pelajaran Jujur dan Berani Gustika Jusuf Hatta dari Bung Hatta
Gustika sempat melayangkan protes atas pernyataan koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjutak yang menyatakan Sandiaga merupakan representasi dari sosok baru Bung Hatta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui akun Twitter @Gustika, putri Halida Nuriah Hatta itu mencuitkan unek-uneknya. "Untuk orang yang kesabarannya minus kayak gue gini, denger kakek gue disamain sama Sandiaga Uno rasanya mau muntah," tulis Gustika pada Rabu, 24 Oktober 2018.Cucu Wakil Presiden Muhammad Hatta, Gustika Jusuf Hatta 2/Dokumentasi Pribadi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masih dalam kicauan yang sama, Gustika mengatakan Bung Hatta tak bisa disamakan dengan siapa pun. Bahkan, kata dia, dengan orang yang memiliki hubungan kekerabatan sekali pun.
Video Dahnil yang menyebut Sandiaga mirip Bung Hatta itu mulanya disebar oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Faldo Maldini melalui Twitter pada 18 Oktober lalu. Di dalam video, terlihat wajah para anggota Badan Pemenangan Nasional. Selain Dahnil dan Faldo, tampak Irene, Gamal Albinsaid, dan politikus PKS Pipin Sopian. Mereka menyampaikan alasannya mendukung Sandiaga.
Gustika memang vokal menyampaikan unek-uneknya terkait isu politik yang mengaitkan sosok kakeknya. Ia menilai anak milenial tidak boleh apatis dalam politik. "Milenial harus peduli politik. Karena dari politik akan terjadi kebijakan," katanya kepada Tempo Jumat 26 Oktober 2018.Cucu Wakil Presiden Muhammad Hatta, Gustika Jusuf Hatta 1/Dokumentasi Pribadi
Gadis yang sudah menyelesaikan kuliahnya di King's College London jurusan War Studies ini mengingatkan bahwa kebijakan yang dihasilkan ini akan mempengaruhi banyak orang. "And if we have a sense of humanity, we should care about people’s welfare (Dan jika kita memiliki rasa kemanusiaan, kita harus peduli tentang kesejahteraan orang banyak)," katanya.
Untuk Indonesia sendiri, Gustika Jusuf Hatta menilai agar para milenial harus lebih terbuka matanya. Para generasi milenial perlu untuk melihat kondisi politik dan bukan figur politikusnya saja. "Bisa saja (misalnya) ada orang yang prestasinya segudang, tapi leadershipnya kurang. Atau yang leadershipnya oke, tapi wawasannya kurang," katanya.Cucu Wakil Presiden Muhammad Hatta, Gustika Jusuf Hatta 4/Dokumentasi Pribadi
Ia menilai bahwa tugas generasi milenial seperti dirinya akan untuk melengkapi kekurangan para pemimpin itu. Menurutnya, setiap orang memiliki kelebihan di bidangnya masing-masing. Kekuatan para milenial atau masyarakat secara umum itu adalah kemajuan yang dialami oleh kita sebagai masyarakat secara keseluruhan. " Jadi, jangan karena ngefans sama Prabowo atau Jokowi, s e m u a yang dilakukan mereka dianggap benar," katanya menyebut para Calon Presiden Indonesia.
Baca: Intip Cara Gustika Jusuf Hatta Mengenal Bung Hatta dan Prinsipnya
Gustika sendiri sangat mengidolakan beberapa tokoh masyarakat, salah satunya Sri Mulyani Indrawati. Walau begitu, Gustika tetap sering mengkritik tentang beberapa kebijakan Menteri Keuangan itu. "Hanya karena kita mengidolakan satu tokoh, bukan berarti kita harus copy dia jadi KW-nya atau gimana, dan bukan berarti kita tidak bisa kritik juga," kata Gustika Jusuf Hatta.