Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kendala Bertubi-tubi LRT Jakarta

Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai akhirnya berlanjut setelah sempat terhambat saat proses tender.

24 Oktober 2023 | 00.00 WIB

Moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta di kawasan Pulo Mas, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta di kawasan Pulo Mas, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Kelanjutan pembangunan LRT Velodrome-Manggarai mundur dari rencana awal.

  • Tender proyek LRT Jakarta Fase 1B sempat sepi peminat.

  • Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai diprediksi terhambat berbagai kondisi di lapangan.

JAKARTA – Pengembangan jalur lanjutan light rail transit (LRT) Jakarta rute Velodrome-Manggarai menghadapi berbagai ganjalan sebelum akhirnya dilanjutkan kembali pada paruh kedua 2023. Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Haris Muhammadun mengatakan tender kontraktor LRT Jakarta Fase 1B tersebut sempat gagal akibat sepi pendaftar. “Sempat tidak ada vendor konstruksi yang submit (mendaftar tender) sehingga proyeknya terlambat lagi,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pemerintah DKI Jakarta sebetulnya sempat menjadwalkan peletakan batu pertama LRT rute Velodrome-Manggarai itu pada Agustus 2023. Sebelumnya, Pemerintah DKI telah menetapkan trase, menerbitkan laporan analisis mengenai dampak lingkungan, dan beberapa perizinan pendukung. Dengan jalur sepanjang 6,4 kilometers, proyek sepur yang diserahkan kepada PT Jakarta Propertindo atau Jakpro ini akan menyinggahi lima stasiun dari gelanggang olahraga Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur, menuju Kelurahan Manggarai di Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, dalam proses lelang LRT Jakarta Fase 1B tersebut, tidak ada grup kontraktor yang berani menyodorkan dokumen jaminan pelaksanaan proyek. Dari informasi yang didapat Haris, Pemerintah DKI menargetkan jangka waktu konstruksi yang singkat sehingga tidak disanggupi kontraktor. "Periode proyeknya sempat dipatok hanya 18 atau 21 bulan, saya lupa persisnya."

Manajemen Jakpro akhirnya bisa memperoleh kontraktor setelah tender ulang, ketika durasi proyek diatur menjadi 36 bulan atau tiga tahun. Namun rencana groundbreaking terpaksa diundur hingga maksimal akhir bulan ini.

Moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome di kawasan Pulo Mas, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

Pemenang tender tersebut adalah grup kontraktor yang terdiri atas PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero), PT LEN Railway Systems, serta sebuah joint operation sub-kontraktor yang identitasnya belum dirincikan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Nilai kontrak seluruh pengerjaan LRT Jakarta Fase 1B ini menembus Rp 4,6 triliun. Jumlah itu akan ditalangi secara bertahap dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DKI Jakarta 2023 dan APBD DKI 2024.

Anggota Komisi Perekonomian atau Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyebutkan perkiraan biaya yang dihitung oleh regulator DKI dan Jakpro itu masih akan dievaluasi. Sejauh ini, kata dia, belum ada presentasi anyar mengenai hasil tender dan perencanaan LRT Velodrome-Manggarai dari Jakpro kepada anggota DPRD. “Kami menunggu penjelasan lebih detail dulu,” tuturnya.

Salah satu hal yang disoroti Gilbert adalah soal kejelasan pemilihan trase LRT Jakarta Fase 1B. Menurut dia, rencana trase proyek strategis nasional itu sempat berubah-ubah dan turut menjadi ganjalan. Saat diinisiasi lewat Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2015, LRT Jakarta Fase 1B dirancang dari Velodrome menuju Manggarai. Namun, pada 2021, Dinas Perhubungan DKI mengusulkan pengubahan trase menjadi Velodrome-Klender-Cawang.

Saat itu, kata Gilbert, pemerintah beralasan bahwa kawasan Manggarai sudah dipadati proyek rel layang kereta api double-double track. Belakangan, Gilbert meneruskan, Pemerintah DKI kembali mengumumkan bahwa Fase 1B tetap disambung ke Manggarai. “Gubernur yang dulu dan sekarang beda rencana atau seperti apa, kami ingin tahu.”

Menilik ke belakang, proyek LRT Jakarta yang dicetuskan sebagai penyokong perhelatan Asian Games 2018 ini sempat terombang-ambing. Bagian pertama LRT Jakarta atau Fase 1A rute Kelapa Gading-Velodrome yang awalnya ditargetkan beroperasi pada Agustus 2018, molor karena beberapa fasilitasnya belum selesai dibangun serta perizinan yang belum keluar.

Guru besar bidang transportasi Universitas Indonesia, Sutanto Soehodho, mengingatkan Jakpro mengenai potensi kendala konstruksi LRT Velodrome-Manggarai. Pembebasan lahan untuk jalur layang tidak serumit proyek rel di atas tanah. Namun, kata dia, proyek ini masih bisa terganggu oleh relokasi fasilitas di sepanjang trase, seperti pipa air atau instalasi listrik. Lalu lintas kendaraan di sepanjang rute Rawamangun-Manggarai juga bisa mengganjal pembangunan LRT Jakarta Fase 1B. “Di sini kolaborasi antar-instansi sangat penting."

Saat dimintai konfirmasi Tempo, Direktur Utama Jakpro Iwan Takwin tak menjelaskan ihwal tertundanya rencana groundbreaking Fase 1B. Namun dia menyebutkan manajemen akan memakai metode konstruksi yang efektif dalam proyek tersebut. Iwan pun mengklaim belum ada kebutuhan pembebasan lahan. “Tapi tetap ada sosialisasi dan komunikasi dengan semua pihak di sekitar proyek yang terkena dampak langsung,” ucap dia. “Kami juga membuat pengkajian terkait dengan dampak lalu lintas."

Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Djarot Tri Wardhono mengatakan lembaganya telah memberikan rekomendasi izin trase LRT Velodrome-Manggarai yang diterbitkan Pemerintah DKI. “Trase ini mirip pengembangan kereta api provinsi sehingga proses pembangunannya dilakukan di lingkup internal Pemerintah DKI,” kata Djarot.

Adapun, melalui keterangan tertulis, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan konstruksi LRT Jakarta Fase 1B baru bisa dimulai setelah penyelesaian detailed engineering design serta penyusunan gambar teknis oleh kontraktor. “Estimasi mulai pekerjaan fisik paling cepat diperkirakan tiga bulan sejak penandatanganan kontrak,” ujarnya.

YOHANES PASKALIS | MUTIA YUANTISYA | ANT

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus