Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga bawang bombay di pasar tradisional Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir ini. Harga bawang bombay dijual dengan harga Rp110.000 per kilogramnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pedagang di Pasar Sumber, Kabupaten Cirebon, Tarsidi (59 tahun), mengatakan, harga normal bawang bombay yang biasa dijual pasar tradisional Sumber yakni Rp20.000 per kilogram. Kenaikan itu sudah dimulai dari distributor bawang bombay.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Harganya sudah sangat tidak normal, baru sekarang bawang bombay mahal sekali,” kata Tarsidi di Pasar Sumber, Jalan Dewi Sartika, Kabupaten Cirebon, Kamis 12 Maret 2020.
Kenaikan harga tersebut pun membuat Tarsidi hanya mampu menjual sebanyak satu kilogram, karena minimnya permintaan dari para pembeli yang biasa membeli bawang bombay.
“Harga dari distributor saja sudah Rp105.000. Tidak mampu beli banyak takutnya rugi,” katanya.
Selain Tarsidi, pedagang lainnya, Saniah (50 tahun), mengatakan, sejak satu pekan terakhir ini tidak menjual bawang bombay lantaran kenaikan harga tersebut. Saniah berencana menjual lagi setelah harga kembali normal.
Menurutnya, para pembeli yang biasa menggunakan bawang bombay sebagai bumbu dapur, kini menggunakan bawang putih. Bawang putih di Pasar Sumber dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram.
“Percuma kalau jual juga, tidak ada yang beli. Nanti saja,” katanya.
Kementerian Perdagangan, beberapa waktu lalu mengeluarkan rilis bahwa penyebab kenaikan harga bawang bombay, karena pasokan impor yang tidak memenuhi kebutuhan.
Pihak Kementerian Perdagangan pun telah menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) untuk bawang bombay sebanyak 2.000 ton. Dilakukan untuk menekan kenaikan harga.