Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang pedagang menyebutkan harga daging sapi saat ini mencapai Rp 130 ribu per kilogram. Harga tersebut naik dari rata-rata sebelumnya yang berkisar Rp 110 ribuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ida, salah satu pedagang yang ditemui di Pasar Penampungan Tohaga, Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyatakan, kenaikan bertahap harga daging sapi itu terjadi sejak bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Biasa, karena memang sudah siklus menjelang bulan puasa," ujar Ida pada Tempo, Kamis, 24 Februari 2022.
Akibat kenaikan harga itu, Ida mengaku banyak pembeli yang akhirnya menahan untuk membeli daging sapi. Dalam catatannya, omzet penjualan melorot hingga 30 persen dibanding hari normal. Ia khawatir jika pemerintah tak kunjung intervensi, kerugiannya bakal makin besar hingga momen Lebaran mendatang.
Soal rencana pedagang daging sapi bakal mogok berjualan mulai Senin pekan depan, Ida menyatakan belum pernah mendengarnya sama sekali.
Sebelumnya, Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, DKI Jakarta, Mufti Bangkit Sanjaya, menyatakan para pedagang daging bakal mogok jualan selama lima hari mulai Senin pekan depan, 28 Februari hingga 4 Maret 2022.
"Rencana pedagang daging menghentikan aktivitas penjualan daging serentak selama lima hari di Jabar dan sekitarnya," katanya saat dikonfirmasi.
Ia menuding kebijakan pemerintah yang pro korporasi besar melanggengkan monopoli dan kartel komoditas daging dan sapi. Akibatnya, pedagang kecil yang juga rakyat kecil kian kesulitan bertahan hidup di tengah pandemi.
Menurut Mufti, saat ini harga daging sapi dinilai konsumen sudah terlalu tinggi. Apalagi daya beli masyarakat menurun di masa pandemi Covid-19.
Mufti menjelaskan, harga daging sapi yang masih terbeli masyarakat di kisaran Rp 120.000 per kilogram. "Tapi ironisnya pedagang harus mendapatkan Harga pokok penjualan (HPP) lebih kurang Rp 130.000, tentunya rugi. Dilematis kalau harus melihat breakdown modal para pedagang dan biaya-biaya operasional lainnya."
BILADI MUHAMMAD | BISNIS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.