Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah mengeluhkan tingginya harga gas elpiji bersubsidi kemasan 3 kg yang mencapai Rp 30 ribu per tabung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Selain harganya mahal, kami juga sulit mendapatkan gas bersubsidi itu. Pertengahan bulan lalu harganya Rp 28 ribu tapi sekarang mencapai Rp 30 ribu," kata Aminah Noor, warga Palangkaraya yang tinggal di Jalan Jati, Selasa, 26 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ibu dua anak itu mengatakan, untuk mendapatkan elpiji 3 kg itu dirinya harus berkeliling karena toko di dekat rumahnya sudah tidak punya persediaan.
"Biasanya toko di sekitar rumah ada saja yang menjual gas. Tapi sejak beberapa hari lalu saya lihat tidak ada, sehingga terpaksa saya harus keliling," kata Nur menambahkan.
Menurut Rahman, salah satu pemilik toko yang menjual gas bersubsidi itu, kenaikan harga elpiji telah terjadi sekira sebulan lalu dan terus melonjak saat mendekati Natal.
"Sebulan terakhir ini kami sulit mendapat pasokan gas 3 kg. Harganya juga terus naik sampai saat ini saya harus jual Rp 30 ribu per tabung karena harga beli yang juga naik," kata warga Jalan Karet, Palangkaraya ini.
Pria 35 tahun ini menerangkan, harga normal setiap tabung gas 3 kg biasanya dijual antara Rp 20 ribu-Rp 22 ribu. "Beberapa orang yang membeli gas di tempat saya juga mengeluhkan keadaan ini dan bahkan sebagian batal membeli," katanya.
Rahman berharap pemerintah kota dapat kembali memastikan pasokan dan harga gas elpiji 3 kg kembali normal sehingga tak terlalu membebani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
ANTARA