Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) akan menerjunkan tim satuan tugas (satgas) untuk menyelidiki kelangkaan gas berukuran 3 kilogram di sebagian wilayah di Jawa Barat. Polisi mengantisipasi adanya penimbunan yang dilakukan distributor atau pedagang yang bandel.
Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pertamina. Masalah kelangkaan gas tersebut pun menjadi bahasan dalam rapat lintas sektoral pengamanan Natal dan tahun baru 2018.
“Kami menurunkan tim satgas pangan untuk menyelidiki kelangkaan,” kata Agung kepada wartawan setelah menggelar rapat lintas sektoral di Markas Polda Jawa Barat, Kamis, 7 Desember 2017.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak menimbun bahan pokok. “Kami mengimbau masyarakat jangan belanja berlebihan. Kalau belinya banyak, tentu tetangganya enggak kebagian,” ucapnya.
Baca: Pertamina Minta Masyarakat yang Mampu Tak Gunakan Gas Elpiji 3 Kg
Agung mengatakan Pertamina berjanji akan menambah pasokan gas ke wilayah Bandung Raya dan Priangan. “Dalam rakor tadi, untuk gas subsidi berkurang, tapi pihak Pertamina tadi menyampaikan penambahan yang signifikan sampai 50 persen untuk wilayah Bandung Raya dan Priangan," tuturnya.
Tabung gas berukuran 3 kilogram mulai susah didapatkan sejumlah warga di kawasan Bandung Raya dan sekitarnya. Pantauan Tempo, sejak Rabu, 6 Desember 2017, sejumlah agen penjual gas 3 kilogram di kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung, dipenuhi antrean masyarakat yang menjinjing tabung gas 3 kilogram.
Sejumlah warga di Kecamatan Cileunyi, Kabupetan Bandung, mengaku kesulitan mendapatkan gas melon tersebut. Warga Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Fajar Fauzan, 28 tahun, mengaku sudah satu bulan di daerahnya sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Bahkan distributor besar berada di daerahnya sudah tidak menyediakan gas tersebut.
“Sudah satu bulan langka. Di distributor besar sampai warung-warung kecil pada enggak jualan,” ujar Fajar kepada Tempo, Jumat, 8 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini