Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Kedelai Terus Naik, Untung Pedagang Tahu Tempe Kian Tipis

Harga kedelai naik, pedagang mengatakan harga tahu dan tempe masih terbilang stabil di Pasar Pocong.

13 Februari 2022 | 19.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana sepi di pabrik sentra tahu Cibuntu, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 28 Mei 2021. Jika pemerintah tak bisa menangani kenaikan, produsen tahu tempe sepakat untuk menaikan harga antara 15 sampai 25 persen. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Harga tahu dan tempe terpantau stabil di Pasar Desa Bojongkulur atau yang akrab disebut Pasar Pocong, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Stok yang ada di pedagang dijual mulai seharga Rp 5 ribu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manisa, seorang pedagang di Pasar Pocong, mengatakan harga tahu tempe berprotein tinggi itu masih stabil walaupun harga kedelai terus naik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Harga tempe masih Rp 5 ribu, ada yang Rp 7 ribu tergantung juga ukurannya,” ujarnya pada Minggu, 13 Februari 2022.

Dia menjual tahu dan tempe dengan harga yang variatif sesuai dengan ukuran, kemasan, dan merek. Misalnya tempe dengan kemasan berbungkus daun pisang ada yang mulai dari Rp 5 ribu dan kemasan plastik juga dikenakan harga yang sama, tetapi untuk berat setengah kilogram kemasan plastik dibanderol Rp 7 ribu.

Sedangkan untuk tahu dia menjual mulai dari harga Rp 5 ribu untuk tahu sutra (tahu cina) dan tahu putih ukuran sedang dalam kantong plastik berisi 6 potong seharga Rp 5 ribu.

Tahu coklat berbentuk segitiga berukuran sedang juga Rp 5 ribu. Lalu tahu kuning potongan dalam kotak bermerek Sumber Rejeki dijual Rp 10 ribu.

Semua produk tahu yang ia jajakan berasal dari pembelian di agen. Tahu sutra paling banyak dia sediakan sampai 85 potong. “Tahu ini ada orang ngirim, kita ngambil dari agen,” kata Manisa.

Pedagang itu menjelaskan bahwa perbedaan harga tempe juga dipengaruhi oleh kepadatan kedelai yang dicampur serta pemilihan kualitas kacang kedelai. Manisa yang juga seorang perajin tempe rumahan di kawasan Bekasi Barat menuturkan, ia memilih kacang kedelai kualitas terbaik bermerek Tiga Roda.

Menurutnya kacang kedelai kualitas terbaik akan menghasilkan tempe yang tidak memiliki bercak hitam. “Orang ngeliat semua tempe itu sama. Nggak, beda, tergantung kacangnya. Dari tekstur rasanya mah nggak. Kalo pake kedelai nomor dua (kualitasnya), orang komplain keliatan beda,” tutur Manisa.

Selama ini dia juga mengeluhkan harga kedelai yang terus naik namun harga tahu dan tempe menetap. Setiap membeli stok kedelai sebanyak satu kuintal di koperasi, dia memperhatikan ada kenaikan harga Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu.

Harga per kuintal yang Manisa beli dari koperasi kurang lebih Rp 600 ribu. Stok kedelai itu dia gunakan untuk produksi tempe rumahannya selama dua hari. “Tiap nimbang dua hari sekali tuh naik Rp 10 ribu, Rp 20 ribu. Naik gitu,” tuturnya.

Untuk menyiasati kenaikan kedelai dengan harga tempe, ia mengurangi jumlah produksi hariannya. Mau tidak mau langkah ini tetap dilakukan walaupun Manisa meraup keuntungan yang tipis. 

Kemendag Memberi Sinyal Tahu dan Tempe Akan Naik

Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengakatan harga tahu dan tempe akan naik di bulan mendatang karena melonjaknya harga kedelai internasional. Faktor penurunan produksi di negara seperti Brazil tidak memenuhi target 140 juta ton pada Januari, sehingga hanya mampu menghasilkan 125 juta ton.

Selain itu faktor inflasi tujuh persen di Amerika Serikat, pengurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan turut mempengaruhi.

“Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram (kg) kalau ditingkat importir dalam negeri,” kata Oke pada Jumat 11 Februari 2022.

Oke memperkirakan harga kedelai akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel. Selanjutnya akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka 15,74 dolar AS per bushel di tingkat importir, imbasnya terjadi kenaikan harga pada produk turunan kedelai seperti tahu dan tempe.

Perkiraan awal, kata Oke, harga tempe akan berkisar antara Rp 10.300-Rp 10.600 per kg. Sementara harga tahu sebesar Rp 52.450-Rp 53.700 per papan atau Rp 650-Rp 700 per potong.

Berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), harga kedelai saat ini adalah Rp 10.800-Rp 11.000 per kilogram. Sementara stok kedelai di importir saat ini sekitar 140.000 ton pada Februari dan akan masuk lagi 160.000 ton.

Dirjen dari Kemendag itu juga menyampaikan bahwa pemerintah akan menjaga stok ketersediaan kedelai walaupun harga tinggi.

“Karena kami paham kedelai ini menjadi salah satu barang pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang mengonsumsi tahu dan tempe,” tuturnya.

M. FAIZ ZAKI

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus