Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Minyak Goreng Kemasan Rp 14 Ribu Akan Tertera di Kemasan

Harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter akan tertera di kemasan agar tidak berubah begitu sampai di tangan masyarakat.

22 Juni 2022 | 13.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan meninjau titik penjualan Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di salah satu warung rekanan di kawasan Klender, Jakarta, Selasa 22 Juni 2022. Saat ini produksi minyak goreng di dalam negeri mencapai 51 juta liter per tahun dan diharapkan perusahaan sawit bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan harga terjangkau. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan harga minyak goreng kemasan sederhana akan sama dengan minyak goreng curah, yaitu Rp 14 ribu per liter. Keterangan harga produk bakal dicantumkan dalam kemasan agar tidak terjadi perubahan begitu sampai di tangan konsumen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Nah kalau sudah dikemas, kemasan yang baik harga ditulis Rp 14 ribu," ujar Zulkifli setelah mengunjungi pedagang Pasar Klender SS, Jakarta Timur pada Rabu, 22 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Minyak goreng kemasan sederhana akan diedarkan dengan merek "Minyak Kita". Produk komoditas pangan ini rencananya diproduksi pada Senin pekan depan. Saat ini, Kementerian Perdagangan sedang memproses surat edarannya dan bakal ditargetkan selesai pada Kamis 23 Juni 2022. 

"Kalau Kamis jadi, mungkin nanti Senin bisa diproduksi oleh pabrik-pabrik," kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli, penyeragaman merek dagang minyak goreng akan mempermudah proses distribusinya. Nantinya, bakal banyak swalayan maupun pasar tradisional yang mau menampung dan menjual produk itu ke konsumen.

Selain itu,minyak goreng dengan kemasan yang sudah terjamin juga menjadikan produk lebih higienis dan mudah bagi pedagang untuk menjualnya. "Kalau beli (minyak curah) per liter begini kan harus di tempat tertentu. Harus dituang, perlu orang lagi, kadang-kadang bisa netes kotor. Kalau itu (kemasan) kan toko-toko yang semacam minimarket itu enggak mau," tutur Zulkifli.

Zulkifli meminta masyarakat menunggu sekitar dua pekan untuk dapat mengakses produk Minyak Kita di pasar swalayan maupun pasar tradisional. Sistem pembeliannya, kata dia, akan tetap seperti pembelian minyak goreng curah, yaitu menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP). 

Adapun Zulkifli mengatakan distribusi minyak goreng kemasan sederhana ini tidak akan menghapus keberadaan minyak curah. Ia mengatakan Minyak Kita masih dalam satu program yg sama, yaitu minyak goreng curah rakyat (MGCR ).

"Sama, cuma beda packaging-nya. Tadi kan kalau itu (minyak goreng curah) ditusuk dikit sobek. Yang ini biaya pengemasan ditanggung produsen," ujar Zulkifli Hasan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus