Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Pakan Ternak Terus Naik, Bulog Salurkan 1.253 Ton Jagung Murah ke Peternak

Perum Bulog Cabang Surakarta akan memulai pendistribusian komoditas jagung berharga murah yang diperuntukan bagi kalangan peternak di wilayah Solo Raya.

6 Desember 2023 | 20.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja mengemas jagung yang akan didistribusikan ke peternak di Gudang Bulog, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 24 Jnauari 2019. Jagung tersebut merupakan jagung impor gelombang kedua dari Brazil, sebanyak 26 ribu ton yang merupakan bagian dari total 100 ribu ton jagung impor dan selanjutnya didistribusikan ke sejumlah peternak di wilayah Jawa dan sekitarnya. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - Perum Bulog Cabang Surakarta akan mulai mendistribusikan komoditas jagung berharga murah bagi kalangan peternak di wilayah Solo Raya. Penyaluran jagung itu bagian dari program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Perum Bulog yang merupakan penugasan dari Badan Pangan Nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pimpinan Cabang Bulog Surakarta Andy Nugroho mengemukakan penyaluran komoditas jagung menyasar para peternak yang sudah mendapat rekomendasi dari Dinas Peternakan kabupaten dan Kementerian Pertanian. Program itu dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga dan menjamin ketersediaan pasokan jagung bagi para peternak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Komoditas jagung tersebut sudah ada di gudang kami, di wilayah Sragen sebanyak 500 ton dan akan tiba bertahap. Untuk penyaluran kita mulai besok (Kamis, 7 Desember 2023)," ujar Andy ketika ditemui awak media di Warteg Bolodewe Solo, Jawa Tengah, Rabu, 6 Desember 2023.

Ia menyebut untuk tahap I Bulog akan menyalurkan sebanyak 1.253 ton jagung. Dari data awal, lanjutnya, ada kurang lebih 53 peternak di Solo Raya. Dalam waktu mendatang, akan ada tambahan jumlah peternak penerima komoditas jagung setelah ada revisi data dari Kementerian Pertanian 

Adapun tujuan dilaksanakannya SPHP jagung ini untuk menjaga kestabilan harga dan menjamin pasokan jagung untuk para peternak karena harga jagung yang saat ini menyentuh harga Rp 7.000 hingga Rp 7.500 per kilogram. Harga jagung itu naik dibandingkan saat normal di Rp 6.000 per kilogram.

"Sebab jika harga pakan sebagai bahan bakunya mahal, kan harga telurnya juga akan mahal. Sehingga dengan ini kita kendalikan agar harga telur tidak naik," tuturnya. 

Ia menjelaskan para peternak dapat membeli jagung tersebut melalui Asosiasi Peternak atau Koperasi Peternak dengan harga lebih murah dibandingkan jagung yang dijual di pasaran. "Asosiasi Peternak atau Koperasi Peternak menebus jagung tersebut dari Bulog dengan harga Rp 5.000 per kilogram," katanya. 

Badan Pangan Nasional berharap dengan adanya kegiatan ini, para peternak kecil khususnya dapat bersaing di tengah harga komoditas jagung lokal yang sedang tinggi. 

Adapun berdasarkan data terbaru Kementerian Pertanian saat ini wilayah Solo Raya yang mendapatkan penyaluran jagung adalah peternak di tiga kabupaten yakni Boyolali, Karanganyar, dan Sukoharjo. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas terkait yakni Dinas Peternakan atau Dinas Pertanian dan Asosiasi Peternak mengenai rencana penyaluran 1.253 ton untuk 3 kabupaten tersebut. Adapun target penyelesaian penyaluran jagung adalah sebelum 31 Januari 2024," katanya.

Selain jagung untuk peternak, Andy mengatakan upaya pemerintah dalam menjaga harga komoditas beras agar tidak mengalami kenaikan melalui Perum Bulog adalah dengan penyaluran bantuan Pangan Cadangan Pangan Pemerintah. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus