Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Telur Ayam Naik Terus, Apa Saja Penyebabnya?

Lebaran sudah usai, tapi harga telur ayam justru terus naik. Apa yang menjadi penyebabnya?

17 Mei 2023 | 10.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja menyusun telur ayam negeri di kandang Cisadane Pradana Farm, Kelurahan Cilendek Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat 10 Maret 2023. Menurut peternak sudah sejak sepekan ini harga telur ayam negeri mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp24 ribu per kilogram menjadi Rp26 ribu per kilogram yang disebabkan faktor harga pakan naik dari Rp7 ribu per kilogram menjadi Rp7.450 per kilogram serta dipengaruhi tingginya permintaan telur ayam negeri menjelang bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Naiknya harga telur ini agar peternak dapat melanjutkan produksi dan meningkatkan produktivitasnya. Hal ini disampaikan oleh Badan Pangan Nasional. Pemerintah sedang mengusahakan stabilitas harga telur ayam ini. Karena sembari mengupayakan kestabilan harga telur, bapanas juga sedang membagikan bantuan sosial telur kepada 2,4 juta keluarga rentan stunting di 7 provinsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Faktor lain kenaikan telur ini adalah belum membaiknya populasi ayam petelur di Indonesia. Ini juga seiring harga pakan pabrik yang turut naik. Karena biaya produksinya naik, maka otomatis harga telur juga naik. Ini dibuat agar peternak tidak rugi banyak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir melalui antaranews.com, harga pakan ayam berupa jagung dulunya Rp 4.200,00 per kilogramnya. Kini, harga pakan ini mencapai Rp 5.500,00 per kilogramnya. Ini yang menyebabkan harga telur naik pasca lebaran.

Di wilayah Kota Malang harga telur ini mencapai Rp 27.417,00 per kilogram. Harga ini bahkan lebih tinggi jika dibandingkan pada saat Idul Fitri. Namun, kenaikan harga ini biasanya umum terjadi setelah libur lebaran. Sementara itu dilansir melalui tabalongkab.go.id, harga telur ras mencapai Rp 28.000,00 per kilogram.

Jakarta Selatan membanderol harga telur ke Rp 33.000,00. Harga termahal telur ini ada di Provinsi Papua Barat dengan harga Rp 38.700,00 per kilogram. Ini juga akan berpengaruh pada nasi bungkus yang diberikan caleg karena Mei sudah mulai pendaftaran. Kenaikan ini dipicu oleh naiknya pemesanan nasi bungkus dan rames saat pendaftaran calon legislatif ini. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus